You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » Virus Ebola

Virus Ebola

_73946853_yu6v5puvWabahterburuk virus Ebola dalam sejarah sedang terjadi di Afrika Barat. Menurut hitungan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Minggu (3/8), virus tersebut telah merenggut sekitar 729 nyawa di Sierra Leone, Liberia, Guinea, dan Nigeria.


Ebola termasuk salah satu penyakit yang mematikan. Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1976. Kala itu menjangkiti penduduk di Zaire dan Sudan dengan kemunculan wabah ebola demam hemorragic. Istilah penyakit tersebut sebelumnya demam berdarah ebola (Ebola haemorrhagic fever), kemudian berubah menjadi penyakit virus ebola (Ebola Virus Disease/EVD), sesuai dengan ICD-10.

Penyakit ebola adalah sejenis penyakit mematikan yang disebabkan oleh keluarga dari virus Filoviridae. Virus jenis ini biasanya menyerang pada hewan mamalia seperti orang utan, namun karena orang utan mengalami ancaman kepunahan, pemerintah akhirnya memlih untuk membuat penangkaran bagi hewan ini. Dari sinilah penyebab virus tersebut dapat menular ke manusia, karena umumnya petugas yang merawat hewan tersebut tanpa menggunakan pelindung apapun, mereka hanya menggunakan cairan antiseptic untuk melindung dirinya sedangkan virus ini hampir sama kuatnya dengan virus yang menyebabkan penyakit HIV/AIDS. Para ilmuan telah menemukan lima jenis virus pada penyakit ini, tiga diantaranya menyerang manusia, yaitu : Bundibugyo ebolavirus (BDBV), Zaire ebolavirus (EBOV), dan Sudan ebolavirus (SUDV).


Kasus EVD dapat menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan masyarakat karena berpotensi menyebar dan memiliki angka kematian yang tinggi, yaitu dapat mencapai 90%.


ebola-landscapePeriode inkubasi EVD berkisar antara 2 sampai 21 hari, tetapi umumnya 5-10 hari. Gejala terjadi bervariasi dan sering muncul tiba-tiba. Gejala awal demam tinggi (setidaknya 38.8 C, 101.8 F), sakit kepala parah, sakit perut, lemah, kelelahan, sakit tenggorokan, mual, pusing, pendarahan internal dan eksternal. Gejala-gejala awal ini mirip dengan malaria, demam tipus, disentri, influenza, atau berbagai infeksi bakteri lain.


Selanjutnya, gejala yang lebih serius adalah diare, kotoran berdarah atau gelap, muntah darah, mata merah, distension dan pendarahan arteriola sclerotic, petechia, penyakit ruam dan purpura. Gejala lain sekunder termasuk hipotensi, hypovolemia dan tachycardia. Pendarahan interior disebabkan oleh reaksi antara virus dan platelet yang memproduksi bahan kimia yang akan memotong sel seukuran lubang dinding kapiler. Kadang-kadang terjadi pendarahan internal dan eksternal dari lubang, seperti hidung dan mulut, atau dari luka-luka yang belum sembuh sepenuhnya. Ebola virus dapat mempengaruhi tingkat sel darah putih dan platelet dan mengganggu pembekuan darah.


Pada minggu kedua infeksi, demam akan berkurang atau mengalami kegagalan sistemik multi-organ. Penyebab kematian, biasanya akibat kegagalan syok organ hypovolemic.


Sumber : dari berbagai sumber

(rsh/bt)

Baca juga :

article-2716065-20410E4F00000578-266_634x464

Orang Kurus Tak Selamanya Aman Dari PJK, Stroke, Hipertensi, Dll

molekul-pada-sistem-imun-mampu-sembuhkan-pasien-melanoma

Pendongkrak Sistem Imun Dari Pangan Alami

ingin-gigi-sehat1

Gizi yang Tidak Tepat Terkait Dengan Masalah Kesehatan Mulut

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top