You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » 7 Kebiasaan Membuat Otak “Lemot”

7 Kebiasaan Membuat Otak “Lemot”

downloadMemiliki otak yang lola (loading lama) atau biasa dikenal dengan “lemot” tentulah sangat menjengkelkan, bisa menggangu pekerjaan atau untuk anak sekolah, bisa jadi lama berfikir dalam menjawab soal. Otak lola atau lemot bukan berarti tanpa sebab, dan ternyata bisa dipengaruhi oleh gaya hidup dalam sehari-hari kita. Tampaknya terkesan sepele, tetapi membawa dampak tinggi pada kecepatan berfikir. Jika lama kelamaan dibiarkan akan bisa menyebabkan demensia (pelupa) atau bahkan alzheimer. Hal ini didorong oleh 7 faktor, menurut Dr. Donna Schwontkowski dalam care2.com mengungkapkan:

  1. Dehidrasi bisa mengecilkan otak. Sel otak sama dengan sel lainnya yang sangat membutuhkan air untuk menghidrasi. Tanpa air, sel akan menyusut dan terhambat tugas dan fungsinya. Dalam sebuah studi, jika kita berkeringat 1 jam maka bisa membuat otak tua selama 1 tahun. Untuk itu, hindarkan di bawah sinar matahari dalam suhu yang sangat panas apalagi jika kita mengetahui diri akan dehidrasi. Olahraga yang terlalu lama dan keras juga bisa menyebabkan dehidrasi. Untungnya, otak masih punya adaptasi dengan menarik air dari bagian tubuh lain, sehingga bisa dicegah dalam waktu pendek.

  2. Mengkonsumsi alkohol. Sel-sel otak bisa menyusut kalau kita hobi minum alkohol. Sebuah studi dengan CT Scan ada penyusutan dari waktu ke waktu jika rajin konsumsi alkohol. Efek lebih menonjol pada wanita dibandingkan pria walaupun minum dalam tingkat minum yang lebih rendah dari pria. Alkohol mempengaruhi defisiensi thiamin, yang bisa menyebabkan Wernicke’s encephalopathy. Gejalanya berupa kebingungan, masalah koordinasi otot hingga sulit berjalan, masalah menggerakkan mata dan kelumpuhan syaraf. Masalah ringannya tidak dapat mengingat banyak informasi dan banyak lupa nya. Jika sudah begini dan kita masih hobi minum alkohol, segeralah ubah dengan banyak makan sayuran dan buah yang mengandung antioksidan polifenol dan karotenoid yang membantu meregenerasi sel otak.

  3. Keseringan makan hotdog atau pizza. Orang belum banyak mengenal AGE (advanced glycation endproducts) yang sifatnya sama bahayanya dengan radikal bebas. Apapun organ yang mereka tempelkan, akan mengalami kerusakan protein dan keriput DNA dan sel menjadi kurang atau tidak berfungsi. Semakin banyak protein yang dirusak AGE, semakin cepat terjadi penuaan organ tubuh. Memakan banyak processed food (makanan yang diproses) seperti misalnya refined cereal (sereal olahan), pizza, hotdog, memicu banyaknya AGE dalam tubuh. Dan ketika makanan tersebut dipanaskan berkali-kali, maka jumlah AGE juga berlipat.

  4. Kadar gula darah tinggi bikin demensia. Gula darah jadi tinggi ketika kita mengkonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi. Pilihlah makanan dengan indeks glikemik dan beban glikemik sedang dan rendah agar insulin tidak berat tugasnya dalam memetabolisme gula.

  5. 167635_otak-manusia_663_382Tidak memperhatikan indeks glikemik makanan. Indeks glikemik tinggi jika diatas agka 67 dari setiap makanan. Kalau sering makan makanan dengan indeks glikemik tinggi, kadar gula darah naik, lalu disimpan dalam jaringan dan glikasi dimulai. Cobalah menghindari terlalu banyak makan makanan olahan agar gula darah tidak mudah naik.

  6. Makanan yang alergi buat tubuh. Makanan yang bikin alergi bikin tubuh lelah, mengantuk, merasa pandangan dan otak kabur, maka, cobalah hindari makanan yang bisa menyebabkan kamu alergi.

  7. Kurang vitamin C dan E. Kurang vitamin C dan E bikin otak jadi lemot dan sel-selnya banyak yang terserang radikal bebas. Pada jangka panjang bisa membuat otak jadi kurang atau tidak berfungsi.

Sumber: Daily Health

(ast/vie)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Comments (1)

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top