You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » Orang Kurus Tak Selamanya Aman Dari PJK, Stroke, Hipertensi, Dll

Orang Kurus Tak Selamanya Aman Dari PJK, Stroke, Hipertensi, Dll

article-2716065-20410E4F00000578-266_634x464Mempunyai kelebihan berat badan merupakan hal yang buruk bagi kesehatan tubuh. Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama untuk sejumlah kondisi, seperti penyakit jantung, athritis, dan kanker. Minggu lalu, Daily Mail melaporkan bagaimana pria dengan ukuran pinggang 40 inchi atau berisiokoterhadap diabetes tipe 2. Selama ini, obesitas selalu menjadi sorotan karena rentan terhadap berbagai penyakit. Namun bukan berarti orang yang memiliki berat badan normal maupun ideal terbebas dari ancaman penyakit tersebut.

 

Menurut Profesor David Kerrigan, seorang ahli bedah dan ahli bariatrik di Rumah Sakit Countess Chester, “Meskipun obesitas merupakan faktor resiko yang serius untuk kondisi seperti penyakit jantung, namun mereka yang berberat badan normal juga memiliki kerentanan genetik”. Berikut ini pengalaman pria dan wanita langsing dan sehat yangdari beberapa orang yang mempunyai berat badan normal tetapi terdiagnosis penyakit yang berkaitan dengan penyakit obesitas :

  • Diabetes Tipe 2

    Kash Khan (36) dengan BMI normal 22 dan pinggang 30 inchi, “Waktu saya berumur 24 tahun, saya melakukan gaya hidup sehat dengan pergi ke gym empat atau lima kali dalam seminggu, tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol. Saya sering BAK hampir setiap jam dan pernah tertidur pada jam kuliah. Setelah diperiksa ternyata saya terdiagnosis Diabetes Tipe 2. Saya mengkonsumsi Metformin (obah anti diabetes), mengurangi mengkonsumi gula (permen dan cokelat), dan tetap pergi ke gym empat kali dalam seminggu, tetapi hasil kadar gula darah saya tetap tinggi. Saya selalu memeriksakan sirkulasi darah dan penglihatan saya, untuk menghindari komplikasi dari penyakit diabetes.”

    Menurut Dr Dushyant Sharma, seorang diabetologist konsultan di Royal Liverpool Rumah Sakit, “Sekitar 20 persen orang dengan diabetes tipe 2 adalah berat badan yang sehat. Kebiasaan konsumsi cemilan seperti cokelat dapat meningkatkan resistensi insulin. Hal ini menyebabkan kenaikan kadar glukosa darah, sehingga dapat mempengaruhi efisiensi insulin yang dihasilkan. Ada juga beberapa bukti bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi – yang terurai menjadi gula dengan cepat – seperti roti putih dan makanan ringan manis, dapat merusak sel-sel yang memproduksi insulin. Untuk mengurangi risiko, olahraga teratur dan berpegang teguh pada diet yang mencakup makanan GI rendah, seperti bubur dan roti cokelat, sangat penting.”

  • Kanker Usus

    Mandy Holdsworth (51) didiagnosa menderita kanker usus pada Maret 2011, “Semakin hari saya merasa saya semakin lemah. Dokter memberi tablet zat besi karena tes darah menunjukkan anemia. Kata ahli anemia dapat menjadi penanda adanya kanker usus karena ada pendarahan di usus. Hasil kolonoskopi, terdiagnosa adanya tumor. Usus sepanjang 8 inchi dipotong dan enam bulan kemoterapi.”

    Menurut William Steward, Profesor Onkologi di Leicester University, “Beberapa orang yang mempunyai faktor genetik mempunyai potensi yang besar dalam mengembangkan risiko. Sebaiknya hindari makanan yang diolah dengan cara membakar, daging panggang yang overcook serta kurangi daging merah dan olahannya.”

  • Serangan Jantung

    Cem Hilmi (39) menderita serangan jantung pada Maret 2011 BMI(Body Mass Index)-nya adalah 23, “Rutin olahraga seperti renang dan lari. Ketika serangan terjadi tiba-tiba merasakan sakit di bawah lengan kiri dan sesak nafas. Ketika diEKG, ternyata mendapat serangan jantung, terdapat penyumbatan di dua arteri, hingga harus dilakukan operasi.

    Dr Glyn Thomas, seorang ahli jantung konsultan di Bristol Heart Centre, mengatakan “Meskipun Cem masih muda dan bugar, mungkin karena latihan yang berlebihan justru berisiko terhadap serangan jantung. Meski olahraga sangat bermanfaat, namun sebaiknya lakukan olahraga secara perlahan, mungkin berjalan 20 sampai 40 menit, tiga kali seminggu. Merokok lima batang sehari meningkatkan risiko serangan jantung. Pada beberapa orang kurus meski bentuk tubuhnya ideal tetapi lemak terakumulasi di sekitar organ-organ vital seperti jantung. Saran terbaik adalah tekanan darah dan kolesterol diperiksa secara teratur, setidaknya sekali setahun, mengikuti diet seimbang, rendah lemak jenuh, dan berolahraga secara teratur.”

  • Mendengkur (Kronis)

    Jamie Gordon (44) terdiagnosis sleep apnea (gangguan yang mempengaruhi pernafasan sehingga menyebabkan mendengkur), “Selama menjalani pemeriksaan selama tiga malam dan terus dipantau ternyata dalam, satu jam terbangun sebanyak 40 kali. Sleep apnea menyebabkan jalan napas menutup sepenuhnya, membuat berhenti bernafas selama beberapa detik dan kemudian otak akan membangunkan.”

    Profesor Russell Foster, direktur Sleep dan Circadian Neuroscience Institute di Universitas Oxford memaparkan, “Kenaikan berat badan merupakan penyebab utama dari sleep apnea, seperti timbunan lemak di sekitar saluran napas bagian atas dapat menghambat pernapasan. Namun, beberapa orang memiliki tenggorokan yang sempit secara alami atau amandel membesar, yang dapat menghambat jalan napas. Hindari minum alkohol di malam hari karena hal ini dapat menyebabkan otot-otot tenggorokan untuk bersantai.”

  • Stroke

    Deya Chauhan (30) menderita stroke pada bulan Juni 2012, “Saya merasakan tubuh bagian kiri dari atas lengan saya sampai kaki mati rasa. Tak habis pikir rasanya, karena berat badan tubuh ideal dan masih mida. Awalnya hanya terpikir kalau itu hanya kesemutan. Namun diagnosa dokter ternyata kena stroke karena pendarahan di otak. Selama tiga bulan, menjalani fisioterapi dan terapi okupasi.

    Pippa Tyrrell, profesor kedokteran Stroke di University of Manchester, mengatakan “Sekitar 15 persen kasus terkait dengan pendarahan di otak. Tidak ada hubungannya dengan kelebihan berat badan. Namun, perdarahan otak terkait dengan tekanan darah tinggi, yang dapat mempengaruhi orang dengan BB ideal serta orang-orang kelebihan berat badan. Jadi penting untuk memeriksakan tekanan darah setidaknya sekali setahun. Orang kurus juga dapat beresiko stroke karena irama jantung yang abnormal, terutama fibrilasi atrium. Mengetahui denyut nadi Anda adalah salah satu cara termudah untuk mendeteksi masalah potensial. Denyut jantung istirahat Anda, harus antara 60 dan 100 denyut per menit. Jika di atas 120 atau tidak teratur, melihat dokter.”


Sumber : Dailymail

(vna/bt)

Baca juga :

molekul-pada-sistem-imun-mampu-sembuhkan-pasien-melanoma

Pendongkrak Sistem Imun Dari Pangan Alami

ingin-gigi-sehat1

Gizi yang Tidak Tepat Terkait Dengan Masalah Kesehatan Mulut

Board with cut fresh fruits

Tujuh Hal Penting Soal Makanan Ibu Hamil

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top