Hamil ?? Harus Tetap Olahraga
Olahraga sangat baik untuk kesehatan tubuh, termasuk ibu hamil. Berolahraga selama kehamilan dapat membantu berat badan ibu hamil tetap pada berat badan yang sesuai. Berat badan terlalu berlebihan membuat gerakan semakin lambat namun jika berat badan kurang justru akan menggangu pertumbuhan janin. Olahraga teratur sebelum dan selama kehamilan pun dapat memiliki efek menguntungkan bagi wanita yang mengalami tekanan darah tinggi selama kehamilan, menurut Jeff Gilbert pada sebuah jurnal American Heart Association.
Gangguan hipertensi kehamilan, seperti pre-eklampsia, adalah komplikasi kehamilan yang berbahaya, yang awalnya 5 persen menjadi 8 persen. Secara global, pre-eklamsia dan gangguan hipertensi kehamilan yang lain menyebabkan kematian 76.000 ibu dan 500.000 bayi setiap tahun, konservatif, menurut Yayasan Preeklamsia.
Beberapa olahraga sangat direkomendasikan oleh dokter yang dapat dilakukan oleh ibu hamil
-
Renang. Renang dengan gerakan benar akan membantu meringankan nyeri punggung, gangguan tidur, bengkak pada kaki dan sendi.
-
Yoga. Memperkuat otot inti, meredakan nyeri punggung dan membantu rileks. Hindari yoga bikhram, atau yang disebut juga dengan “hot yoga” pada trimester pertama. Cobalah kelas-kelas yang lembut dan fokus pada relaksasi.
-
Bersepeda indoor. Sepeda indoor baik untuk menjaga detak jantung dan menjaga kekuatan sendi.
-
Olahraga beban. Olahraga ringan dapat tetap membantu ibu hamil fit. Jika ingin olahraga beban, hindari posisi terlentang dan gunakan beban ringan.
-
Jalan kaki. Jalan kaki di taman atau di treadmill dapat dapat membantu otot-otot Anda dan meningkatkan mood. -
Aerobik ringan. Aktivitas aerobik menjaga kekuatan jantung dan paru-paru dan memberi mood yang baik.
-
Senam Kegel. Senam kegel memperkuat otot-otot yang membantu mengangkat rahim, kandung kemih, dan usus, yang membantu persalinan.
Manfaat berolahraga saat hamil antara lain, menghilangkan rasa kecemasan pada ibu hamil sehingga tidur-pun akan semakin nyenyak, memberikan energi dan stamina yang baik, meminimalkan resiko kelahiran prematur, meminimalkan resiko diabetes saat kehamilan yang berbahaya untuk bayi.
Sumber: Webmd.com
(ast/vie/bt)
About The Author
