You Are Here: Home » Gaya Hidup » Diet Yoyo Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Diet Yoyo Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

wse353044Seringkali kita mendengar istilah diet yoyo, yaitu kejadian naik dan turunnya berat badan dengan cepat begitu program diet selesai. Tak jarang pada mereka yang berdiet justru mengalami kenaikan berat badan yang lebih besar tidak lama setelah menjalankan diet.

Studi yang dilakukan peneliti dari Wake Forest University menemukan diet yoyo bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Diet yoyo merupakan istilah penurunan berat badan yang tak konsisten. Pelaku diet berupaya menekan masukan kalori ke dalam tubuh sekuat mungkin. Namun setelah berat badan turun, mereka tak mampu menjaga pola makan. Akibatnya bisa ditebak, berat badan kembali naik.

Para peneliti beranggapan bahwa diet semacam ini dapat membahayakan kesehatan jantung. Meskipun kolesterol, tekanan darah, trigliserida, dan gula darah membaik dengan turunnya berat badan, kembalinya berat badan seperti semula membuat indikator kesehatan naik ke kadar semula. Bahkan dalam beberapa kasus peneliti menemukan kadarnya meningkat.

Dalam studinya, peneliti melibatkan lebih dari 100 perempuan obesitas yang telah memasuki masa pasca-menopause yang melakukan program penurunan berat badan selama lima bulan. Selama program penurunan berat badan, partisipan kehilangan berat badan rata-rata 11 kilogram. Setelah satu tahun, dua per tiga dari partisipan meningkat lagi berat badannya setidaknya 1,8 kilogram.

tt0302692“Perempuan yang meningkat berat badannya 1,9 kilogram atau lebih pada tahun setelah program penurunan berat badan mempunyai sejumlah faktor risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes yang semakin buruk,” kata kepala peneliti Daniel Beavers, dari Department of Biostatistics and Public Health Sciences, Wake Forest University School of Medicine, North Carolina.

Guru besar kardiologi University of California Los Angeles, Gregg Fonarow, mengatakan studi ini memperlihatkan pentingnya bukan cuma menurunkan berat badan, tapi juga perlunya membangun strategi yang kontinyu dan efektif. “Dengan demikian penurunan berat badan ini dapat dikelola dengan sukses dalam jangka panjang,” kata Gregg.

Penelitian ini telah dipublikasikan di Journal of Gerontology: Medical Sciences.

Source : Livescience.com

(ang/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top