You Are Here: Home » Warta Sehat » Kesehatan Ibu & Anak » Faktor Risiko Memiliki Anak Di Atas Usia 30 Tahun

Faktor Risiko Memiliki Anak Di Atas Usia 30 Tahun

tt0302815Makin banyak perempuan yang menunda kehamilannya hingga usia 30-an belakangan ini. Dimana, para ibu merasa di usia ini kemapanan dan karir telah dicapai sehingga akan sangat menunjang hadirnya si “baby”. Namun, hamil di atas usia 30 tahun ternyata menyimpan banyak risiko. Menurut Mayoclinic.com, bila Anda merencanakan kehamilan di atas usia 30 tahun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan berikut ini :

  1. Kesuburan menurun

    Begitu menginjak usia 30 tahun, kualitas dan kuantitas sel telur akan berkurang, meski Anda masih datang bulan secara teratur. Sel telur perempuan di akhir usia 30-an juga tak mudah dibuahi seperti halnya pada wanita yang lebih muda. Apakah ini berarti wanita di usia matang tak bisa hamil? Tentu saja bisa, namun butuh waktu yang lebih lama. Karena itu bisa usia Anda lebih dari 35 tahun dan belum berhasil hamil dalam waktu 6 bulan, segeralah berkonsultasi ke dokter kandungan.

  2. Berisiko mengalami diabetes gestational

    Diabetes tipe ini biasanya hanya terjadi pada masa kehamilan dan sering diderita wanita berusia matang. Kontrol gula darah yang ketat dengan memperhatikan pola makan, olahraga, dan gaya hidup sehat sangat penting dilakukan. Diabetes gestasional yang tidak dikendalikan bisa menyebabkan bayi lahir terlalu besar dan meningkatkan risiko dalam persalinan.

  3. Kelainan kromosom

    Kualitas kromosom perempuan di usia menjelang 40 tahun tidak sebaik di usia muda. Akibatnya risiko melahirkan anak dengan cacat fisik atau mental akan lebih besar.

  4. Risiko keguguran lebih besar

    Risiko terjadinya keguguran pada ibu berusia matang juga lebih besar. Hal ini mungkin terjadi karena menurunnya kualitas kromosom ibu.

  5. Persalinan caesar

    Sebagian besar persalinan pada calon ibu di usia rawan dilakukan lewat operasi caesar. Masalah-masalah dalam persalinan biasanya terjadi pada perempuan yang pertama kali melahirkan di usia 35 tahun.

Usia calon ayah juga berpengaruh pada kesehatan bayi. Beberapa penelitian menyebutkan bayi yang lahir dari calon ayah berusia 40 tahunan memiliki risiko autisme lebih tinggi dibanding dengan anak dari pria yang berusia 30-an.

ptg02666373Pria yang berusia 50 tahunan juga cenderung memiliki bayi dengan berbagai cacat lahir karena mutasi dalam gen mereka. Bayi yang lahir juga cenderung memiliki kecerdasan yang lebih rendah. Studi terbaru menunjukkan bayi yang lahir dari ayah berusia tua memiliki skor yang lebih rendah dalam hal konsentrasi dan kemampuan logikal saat mereka duduk di sekolah dasar.

Berdasarkan ulasan di atas, ternyata tidak selamanya pernikahan usia dini dianggap merugikan justru menjauhkan ibu dan sang buah hati dari risiko yang tidak diinginkan, hanya saja kita harus lebih bijak menanggapi hal ini, menikah di usia muda memang lebih menguntungkan dibandingkan dengan menunda kehamilan sampai umur 30 tahun, tetapi pernikahan muda juga harus diimbangi dengan matangnya rencana memiliki anak seperti ketercukupan biaya hidup sampai perencanaan masa depan anak nantinya.

Source : Mayoclinic.com, sumber lain

(ang/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top