Waspada Corona Virus Saat Menunaikan Ibadah Haji
Di bulan Juli lalu, WHO dan dunia dihebohkan dengan sejenis coronavirus, virus yang bisa berkembang ditubuh manusia dan hewan menjadi wabah di sembilan negara: Prancis, Jerman, Italia, Jordan, Saudi Arabia, Qatar, Tunisia, Uni Emirat Arab, Inggris. Virus ini sejak September 2012 hingga sekarang sudah memakan korban 45 jiwa dari 90 orang yang dilaporkan sakit.
MERS CoV dikenal dengan nama Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus. Infeksi ini berawal dari Saudi Arabia, merupakan tipe ke enam dari coronavirus yang mirip dengan SARS. Meski mirip namun berbeda dengan SARS dan coronavirus lainnya, yang kemudian disebut sebagai Saudi Arabia’s SARS like virus.
Bertepatan dengan bulan Haji sekarang ini pemerintah Indonesia kembali meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Novel Corona Virus (nCoV) menyusul kasus infeksi baru pada Rumah Sakit di Arab Saudi yang menimbulkan korban meninggal dunia.
Saat ini sudah ada 24 kasus diketahui WHO berkaitan dengan serangan virus corona, 16 kasus diantaranya meninggal, yang mengindikasikan angka case fatality rate (CFR) mencapai 66,66 persen. Hal ini perlu diwaspadai karena banyak jemaah haji dan tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi.
Untuk mencegah masuknya virus corona, Kemenkes lebih meningkatkan surveilans terhadap gejala SARI, pemeriksaan kepada orang (kru dan penumpang) dengan gejala demam, batuk dan kesulitan bernapas di pintu masuk negara, memberi penyuluhan kepada masyarakat luas khusus bagi jemaah umroh dan haji agar menjaga kesehatan dan disarankan untuk mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan bila sakit serta menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) termasuk Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).
Sumber : Kemenkes RI
(vie/bt)