Sarapan Sehat Bagi Penderita Diabetes
Sarapan pagi tidak perlu dihindari bagi penderita diabetes. Tidak makan pagi justru dapat menurunkan kadar gula darah dan membuat tidak sehat. Ada beberapa hal penting yang bisa dijadikan pedoman dasar sarapan bagi penderita diabetes.
- Protein. Protein hanya sedikit berpengaruh terhadap kenaikan kadar gula darah. Sangat dibutuhkan tubuh yang sudah berpuasa sekitar 8 bahkan sampai 12 jam. Telur, kacang-kacangan, biji-bijian atau yogurt tanpa gula dapat menjadi sumber protein pagi yang lezat dan bergizi. Jika ingin makan daging untuk sarapan, cobalah yang rendah lemak jenuh dan bukan olahan (misalnya sosis ) karena berisiko tinggi terhadap penyakit jantung dan memicu kanker. Isi sekitar ¼ piring dengan protein untuk mengurangi kelebihan berat badan dan lonjakan gula darah karena karbohidrat.
- Sayuran. Mengandung vitamin dan mineral yang sangat baik untuk sarapan karena sumber serat membantu memperlambat penyerapan dan lonjakan glukosa ke aliran darah. Sarapan pagi misalnya dengan semangkuk salad, sayuran kukus dapat ditambahkan dengan sebutir telur, sepotong roti atau dicampur buah misalnya alpukat. Pilih juga sayuran yang tidak bertepung tinggi, misalnya kentang.
- Buah. Banyak orang percaya bahwa buah meningkatkan kadar gula darah. Sebenarnya, penderita diabetes juga tidak bisa begitu saja menghilangkan buah dalam daftar makanannya. Boleh saja makan buah dipagi hari misalnya satu buah pisang sedang dicampur dengan susu almond atau susu rendah lemak untuk menghindari lonjakan glukosa darah yang berbeda pada setiap penderita. Jus buah tidak jauh berbeda gulanya dengan buah utuh. Lebih baik makan buah utuh dan segar.
- Biji-bijian berserat tinggi. Misalnya roti gandum dicampur dengan telur dadar atau rebus, atau aotmeal dengan campuran buah segar dan susu rendah lemak. Hindari sereal instant yang manis. Biji-bijian mengandung serat dan protein untuk melepaskan glukosa dengan kecepatan tinggi.
- Lemak sehat. Lemak dari tumbuhan dapat menjadi alternatif baik untuk mengurangi makanan yang mengandung gula. Pilih misalnya lemak dari alpukat untuk olesan roti gandum atau lemak kacang yang tidak bergula atau minyak kelapa dalam sarapan oatmeal. Hindari lemak sawit atau yang terhidrogenasi sebagian karena mengandung lemak trans.
Sumber : webmd
(ast/bt)