You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » HOMOSISTEIN Pencetus Penyakit Jantung, Aterosklerosis dan Trombosis

HOMOSISTEIN Pencetus Penyakit Jantung, Aterosklerosis dan Trombosis

pertolongan-pertama-pada-serangan-jantungPenyakit kardiovaskuler/jantung merupakan penyebab kematian utama di dunia termasuk di Indonesia. Ada berbagai faktor resiko tradisional yang dapat menimbulkan aterosklerosis (pengerasan/penyumbatan pembuluh darah) seperti dislipidemia (tidak normalnya parameter lemak darah meliputi Kolesterol, LDL, HDL, trigliserida), merokok, hipertensi, diabetes dan riwayat keluarga. Namun ternyata faktor-faktor ini hanya menentukan 50-60% saja, bahkan ada riset yang menemukan bahwa 80% penderita PJK memiliki kadar kolesterol total yang sama tinggi dengan non PJK dan mereka yang telah berhasil diturunkan kadar kolesterol total dan LDL nya ternyata masih memperlihatkan progresivitas aterosklerosis. Artinya ada mekanisme lain yang berperan selain dislipidemia yang dikategorikan sebagai faktor non tradisional, salah satunya adalah tingginya kadar HOMOSISTEIN atau HIPERHOMOSISTEINEMIA.

Berbagai riset epidemiologi telah membuktikan bahwa hiperhomosisteinemia merupakan faktor resiko terjadinya aterosklerosis dan aterotrombosis (penyumbatan akibat pembekuan darah) dan thrombosis (pembekuan darah). Clarke dkk (N. Eng. J Med. 1991: 324: 1149-55) mendapatkan bahwa hiperhomosisteinemia meningkatkan resiko penyakit jantung 24 kali lipat. Homosistein ternyata juga menyebabkan gangguan sintesa DNA sel endotel, sel epitel yang melapisi bagian dalam pembuluh darah (D’Angelo & Selhub (Blood 1997; 98: 1-11).

Hiperhomosisteinemia terjadi pada 5-10% populasi. Insiden tentu jauh lebih tinggi pada populasi usia 40 tahun ke atas. Pasien dengan Hiperhomosisteinemia sering tidak menunjukan gejala sampai terjadinya penyakit kororner dan thrombosis arteri/vena yang berulang.

Homosistein merupakan senyawa antara yang dihasilkan pada metabolisme metionin (asam amino esensial mengandung sulfur). Metionin lebih banyak terdapat pada protein hewani (daging dan susu). Jamur dan kacang-kacangan juga mengandung metionin. Asupan metionin di Amerika per hari maksimal 0,9 gram realitanya konsumsi metionin masyarakat Amerika 2 gram per hari yang lama-lama akan menaikkan kadar homosistein dalam darah. Kadar normal homosistein dalam darah sekitar 5-15 umol/L.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar homosistein darah :

  1. Umur : kadar homosistein meningkat dengan pertambahan usia

  1. Kelamin : pria lebih tinggi dari wanita

  1. Kadar homosistein meningkat pasca menopause

  1. 969754homosisteinPenyakit tertentu : Psoriasis berat (ditenggarai karena rendahnya kadar folat), kanker, leukemia limfoblastik akut, gagal ginjal kronis (tingginya kadar kreatinin).

  1. Defisiensi Vitamin B6, B12 dan folat.

  1. Obat-obatan :methotrexate, nitrous oxide, phenytoin, carbamazepine, azaribine, kontrasepsi oral, penisilin.

Terapi utama hiperhomosistein adalah pemberian suplementasi sesuai defisiensi zat gizi yang dialami yaitu asam folat 1-2 mg/hari dan atau vitamin B12 400µg/hari dan atau B6 10-25 mg/hari.

Sumber : Dari berbagai sumber

(ihs)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top