You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » Minuman Energy…… Perlukah?

Minuman Energy…… Perlukah?

61minuman-energiPadatnya aktivitas atau kegiatan terkadang memaksa seseorang untuk memanipulasi tubuhnya supaya tetap berenergi. Hadirnya minuman energy dengan maraknya iklan bak menyihir konsumen untuk mengkonsumsinya sebagai penambah energy ketika tubuh sudah mulai merasa lelah.

Belakangan ini, tingkat konsumsi minuman energy di Eropa sudah mengkhawatirkan, 1 dari 10 remaja Inggris mengkonsumsi 4-5 minuman energy per minggu, jumlah ini tertinggi di Eropa. Minuman energy mengandung 13 sendok teh dan kafein setara dengan dua cangkir kopi. Konsumsi tinggi minuman berenergi membawa dampak negative terhadap perilaku, konsentrasi bahkan kematian.

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan tahun lalu, Dr Jack James, editor Journal of Caffeine Research, mengatakan bahwa sebaiknya penggunaan kafein seharusnya diatur seperti layaknya penggunaan rokok dan alcohol.

Beberapa guru sekolah di Eropa mengeluhkan bahwa murid yang mengkonsumsi minuman energy mempengaruhi perilaku dan konsentrasi belajar. Mereka cenderung hiperaktif, tidak dapat berkonsentrasi dan mudah tersinggung, demikian yang dilansir oleh dailymail.

Penggunaan kafein pada orang dewasa juga diketahui dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah dan suhu tubuh serta memiliki efek psikologis seperti kecemasan dan gangguan tidur, ujar Sioned Quirke, ahli diet dan juru bicara British Dietetic Association.

Sebuah studi pada tahun 2011 di Amerika melaporkan bahwa sejumlah kasus penggunaan kafein yang berlebihan (pada minuman berenergy) dihubungkan dengan efek seperti kejang, serangan stroke dan bahakan kematian mendadak. Para peneliti juga mengingatkan bahwa minuman tinggi kafein pada anak-anak berisiko terhadap gangguan aritma jantung, diabetes, suasana hati dan perilaku yang mungkin tidak terdiagnosis.

Sebuah penelitian di University of Bonn di Jerman juga menunjukkan bahwa minuman energy dapat mengubah irama jantung. Tim peneliti melakukan scan organ pada 17 orang satu jam setelah mereka mengkonsumsi minuman berenergi. Mereka menemukan bahwa ventrikel kiri jantung (bagian yang memompa darah ke seluruh tubuh) mengeras setelah minum.

59471largeMeninggalnya Josh Merrick baru-baru ini semakin membuktikkan adanya bahaya dari tingginya konsumsi minuman energy. Tidak hanya itu, pada tahun 2008 seorang mahasiswa berusia 21 tahun Chloe Leach dari Cottingham, East Yorshire pingsan dan meninggal setelah minum 4 kaleng minuman berenergi yang mengandung kafein. Hasil pemeriksaan menemukan bahwa Chloe kemungkinan memiliki kondisi jantung yang tidak terdiagnosa, dan kafein yang dikonsumsinya telah memicu gangguan aktivitas listrik pada organ jantung. Pada tahun yang sama Naomi Haynes, 14 tahun dari Isle of Wight di rawat di sebuah rumah sakit setelah mempunyai kebiasaan mengkonsumsi minuman energy hingga 50 kaleng/minggu. Sementara itu di AS Food and Drug Administration dikabarkan telah melakukan penyelidikan terhadap sejumlah kematian dan pasien rawat inap yang terkait dengan minuman energy, demikian yang diberitakan oleh dailymail.

The British Association Soft Drinks mengatakan bahwa minuman energy tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak di Inggris, untuk produk yang mengandung kafein lebih dari 150mg/liter sebaiknya juga diberikan label peringatan : “Tidak cocok untuk anak-anak, wanita hamil dan orang-orang yang sensitive dengan kafein”.

(bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top