You Are Here: Home » Warta Sehat » Kesehatan Wanita » Mengenal Bahan-Bahan Kosmetika

Mengenal Bahan-Bahan Kosmetika

Kosmetik adalah bagian dari kehidumengenal-bahan-berbahaya-pada-alat-kosmetikpan sehari-hari bagi banyak orang. Menurut The Environmental Working Group (EWG), wanita mengunakan rata-rata 12 produk perawatan pribadi sehari dan laki-laki sekitar setengahnya. Tidak semua produk kosmetik yang berlabel “green (hijau) “alami” atau organic baik untuk Anda. Maka itu jadilah konsumen yang informatif sebelum memutuskan membeli atau menggunakan produk kosmetik.

Yang perlu diingat bahwa beberapa bahan kimia dalam produk kosmetik tertentu dapat menjadi racun. Untuk membantu Anda dalam membuat sebuah keputusan, ada beberapa kategori utama dari bahan-bahan berbahaya yang umumnya digunakan dalam kosmetik dan produk perawatn diri yaitu :

  • Surfaktan

Menurut Royal Society of Chemistry, surfaktan ditemukan dalam produk pembersih wajah. Zat ini memecah minyak yang di produksi oleh kulit sehingga mudah dibersihkan menggunakan air. Surfaktan dikombinasi dengan zat warna, parfum dan garam dalam kemasan produk foundation, shower gel, shampoo dan body lotion.

  • Conditioning polimer

Polimer mempertahankan kelembaban pada kulit atau rambut. Gliserin, komponen alami dari minyak nabati dan lemak hewan, diproduksi secara sintetis dalam industri kosmetik. Conditioning polimer merupakan merupakan bahan termurah dan paling populer sejak dulu. Pada produk perawatan rambut, bahan ini berfungsi untuk menarik air dan melembutkan rambut, sementara pada batang rambut terjadi pembengkakan. Conditioning polimer menjaga produk dan pengharum supaya tidak merembes dari botol plastic atau tabung. Juga berfungsi sebagai pengental, sehingga produk menjadi seperti krim cukur yang lembut dan licin serta tidak menempel di tangan.

  • Pengawet

Merupakan zat adiktif yang harus diperhatikan. Pengawet digunakan untuk memperlambat pertumbuhan bakteri dan menjaga kadaluwarsa sehingga tidak menimbulkan iritasi kulit atau mata. Industri kosmetik sedang berekperimen menggunakan ekstrak minyak tanaman sebagai pengawet alami. Sayangnya justru menyebabkan iritasi kulit atau reaksi alergi.

  • Parfum

Parfum menjadi bagian dari bahan yang paling berbahaya dalam produk kosmetik. Bahan kimia parfum dapat menyebabkan reaksi alergi. Cobalah pertimbangkan kembali untuk membeli produk kosmetik dengan label “fragrance”

  • Menurut FDA bahan berikut secara hukum dilarang berada dalam bahan kosmetik : bithinol, propelan chlorofluorocarbon, chloroform, salicylanilides terhalogenasi, di-, tri-, metabromsalan dan tetrachlorosalicylanilide, metilen klorida, vinil klorida, kompleks zirkonium yang mengandung bahan hewani dilarang.
  • Bahan yang dibatasi : hexachlorophene, senyawa merkuri, Tabir surya yang digunakan dalam kosmetik
  • The EWG juga menyebutkan lebih banyak bahan yang perlu dihindari yaitu : benzalkonium klorida, BHA (butylated hydroxyanisole), aminophenol, diaminobenzena, dan phenylenediamine, DMDM hydantoin dan bronopol, formaldehida, bahan yang tercantum sebagai “fragance”, hydroquinone, methylisothiazolinone dan methylchloroisothiazolinone, oxybenzone, paraben, propil, isopropil, butil, dan isobutylparabens, Senyawa PEG / ceteareth / polyethylene, phthalates, resorsinol, retinyl palmitate dan retinol (vitamin A), toluene, triclosan dan triclocarban

Selain bahan kosmetik, kemasan juga menjadi salah satu yang yang harus diperhatikan dalam memilih produk kosmetik. Jangan memilih kemasan dengan bagian atas yang terbuka, pompa dengan katup satu arah akan menjaga produk tidak mudah terkontaminasi. Proses manufaktur yang dilakukan dengan hati-hati menjaga produk tetap steril.

 

Sumber : healthline

(bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top