You Are Here: Home » Warta Sehat » Kesehatan Wanita » Kista Ovarium, Gula Darah, Kolesterol dan Susu Kedelai

Kista Ovarium, Gula Darah, Kolesterol dan Susu Kedelai

11Wanita sangat rentan terhadap kista ovarium dan jutaan wanita memiliki risiko ini. 19 juta wanita di Amerika bahkan memiliki poli sindrom ovarium kistik (PCOS). Polikistik ovarium syndrome (PCOS) adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dan abnormalnya ovarium. Gangguan ini dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur, jerawat, berat badan dan masalah kesuburan.

Seorang ahli OB/GYNs perlu melakukan pemeriksaan gula darah dan kolesterol untuk memastikan kondisi ini. Pemeriksaan ini membutuhkan waktu setidaknya dua jam. Sayangnya mereka enggan melakukannya karena waktu yang lama dan ketidaknyamanan yang ditimbulkannya. Namun, para ahli memperingatkan bahwa keengganan ini hanya akan menempatkan jutaan perempuan pada risiko gangguan kesehatan yang mematikan.

Umumnya wanita dengan PCOS memiliki beberapa kista pada indung telur. Selain itu juga berisiko terjadi peningkatan kolesterol dan gula darah (American Journal of Obstetrics and Gynecology).

The American Congress of Obstetricians dan Gynecologists (ACOG) menyarankan wanita dengan PCOS melakukan pemeriksaan setiap dua tahun sekali pada mereka yang mempunyai kadar gula darah tinggi dan lima tahun sekali pada mereka yang mempunyai kolesterol tinggi. Pemeriksaan yang disarankan yaitu kadar glukosa dua jam dan dua jam puasa. Namun banyak dokter yang menggunakan tehnik pemeriksaan yang kurang sensitive sehingga tidak terdeteksi sejak awal.

Dalam sebuah survei online, Dhesi dan timnya menanyakan seputar pemeriksaan kepada dokter ahli kandungan. Tim survey menanyakan perlu tidaknya pemeriksaan gula darah dan kolesterol pada pasien PCOS pada kunjungan pertama, dan apa tindak lanjut dari tes ini.

Tim peneliti mendapat tanggapan lengkap dari 157 dokter.

Sekitar setengah dokter mengatakan sedikitnya 10 persen dari pasien mereka memiliki PCOS. 22% mengatakan tidak akan meminta pasien untuk melakukan pemeriksaan di awal kunjungan.

Hanya 7 % yang  mengatakan mereka meminta pasien untuk melakukan pemeriksaan  glukosa dua jam pada sebagian besar pasien POCS.

Para dokter lebih merekomendasi pemeriksaan kolesterol, 54 persen mengatakan meminta pasien melakukan puasa setidaknya setengah dari pasien POCS mereka.

Sisanya hanya sembilan dokter yang menyarankan pasien untuk berpuasa dan melakukan pemeriksaan dan pemeriksaan gula darah puasa pada kunjungan awal

Alasan utama dokter tidak menyarankan pemeriksaan gula darah dan kolesterol karena pasien merasa nyaman. Juga, lebih dari satu dari lima dokter mengatakan hasil tes glukosa tidak akan mempengaruhi bagaimana mereka memperlakukan pasien.

Sebagian besar mengatakan mereka tidak akan meminta pasisen melakukan pemeriksaan kadar  gula darah secara berulang kecuali riwayat kesehatan pasien berubah.

Tapi 76 persen mengatakan mereka akan meminta pasien melakukan pemeriksaan kolesterol secara berulang bahkan pada pasien PCOS dengan kadar kolesterol normal.

Dr Richard Legro, wakil ketua penelitian di Penn State University College of Medicine di Hershey, menekankan pentingnya pemeriksaan kadar gula darah dan kolesterol pada tahap awal. Deteksi dini justru mampu mencegah diabetes dan penyakit jantung, “kata Legro, yang tidak terlibat dalam penelitian ini. Dengan demikian pasien mempunyai waktu untuk mengubah gaya hidup ketika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kelainan.

Dhesi mengatakan itu penting bagi pasien PCOS untuk berbicara dengan dokter tentang kemungkinan risiko kesehatan dan monitoring.

Bagaimana susu kedelai dapat membantu wanita dengan ovarium polikistik

Riset menemukan bahwa konsumsi susu kedelai mampu melindungi wanita dengan sindrom ovarium polikistik dari penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Para peneliti mengatakan senyawa yang ditemukan dalam produk kedelai, termasuk susu kedelai atau kedelai, dapat meningkatkan kerja jantung dan metabolisme.

Hal ini karena kedelai merupakan sumber phytoesterogen yang dapat membantu memperbaiki ketidakseimbangan hormon yang dipicu oleh PCOS.

Mereka melihat perbaikan dalam penanda biologis yang mencerminkan seberapa baik tubuh menggunakan insulin untuk menurunkan kadar gula dalam darah pada wanita dengan PCOS yang mengonsumsi kedelai secara teratur. Selain itu kadar kolesterol darah juga menurun.

70 perempuan berusia antara 18 dan 40 dengan PCOS dilibatkan dalam studi ini. Mereka dirujuk ke Klinik Kosar di Arak, Iran, antara Desember 2015 dan Februari 2016. Setengah dari perempuan secara acak diberikan 50mg isoflavon kedelai (setara dengan 500 ml susu kedelai) setiap hari selama 12 minggu. 35 wanita lainnya diberikan placebo. Mereka diminta untuk mempertahankan latihan dan tidak disarankan mengkonsumsi suplemen lain selama riset berlangsung. Sampel darah diambil pada awal dan akhir riset.

Sampel darah dianalisis untuk mengukur hormon dan kadar lemak, serta biomarker resistensi insulin dan peradangan. Resistensi insulin dan peradangan yang terkait dengan penyakit seperti diabetes tipe 2, stroke dan penyakit jantung.

Dibandingkan dengan kelompok plasebo, perempuan yang menerima suplemen kedelai memiliki tingkat rendah peredaran insulin dalam darah. Mereka juga memiliki kadar testosteron lebih rendah, kolesterol LDL dan trigliserida atau lemak dalam darah rendah, daripada rekan-rekan mereka yang menerima plasebo.

Sumber : dailymail

(bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top