You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » Jangan Bebaskan Anak Memilih Makanan Seperti Tayangan Iklan TV

Jangan Bebaskan Anak Memilih Makanan Seperti Tayangan Iklan TV

112116_tvfoodkids_thumb_largeIklan makanan dengan tampilan yang menarik pada televisi tentu bisa mempengaruhi anak-anak. Mereka cenderung menginginkan produk seperti dalam tayangan iklan tersebut. Menurut sebuah riset, dalam jurnal Pediatrics mengatakan bahwa iklan makanan di TV bisa mempengaruhi kebiasaan ngemil pada anak-anak pra sekolah. Peneliti melihat 60 anak-anak usia 2 sampai 5 tahun dari New Hampshire dan Vermont pada studi yang berjudul “Randomized Exposure to Food Advertisements and Eating in the Absence of Hunger Among Preschoolers.”

Umumnya orang dewasa mengalami hal yang disebut sebagai EAH (makan karena tidak lapar) dan ternyata hal ini juga dialami oleh anak-anak. Para peneliti mengasumsikan, bahwa konsumsi makanan tidak sehat pada anak-anak lebih banya dipengaruhi oleh iklan tv. Sebuah riset yang pernah dipublikasikan dalam Journal of Obesity pada anak usia 9-10 tahun mempunyai hasil yang sama.

Penelitian dilakukan pada 60 anak yang diberikan makanan ringan sehat (pisang dan keju cubes) yang berada di ruang percobaan. Kemudian secara acak dibagi ke dalam dua kelompok untuk menonton tv selama 14 menit, lengkap dengan iklan makanan dan simpanan cemilan. Kedua grup menonton Elmo dari Sesame street. Semua anak-anak diberi kebebasan dalam memilih dan mengkonsumsi makanan ringan sesuai dengan iklan yang mereka tonton di TV. Salah satu makanan ringan adalah makanan yang diiklankan, yaitu keripik jagung Bugles. Satu kelompok melihat iklan makanan sebanyak sembilan iklan, setiap 15 atau 30 detik. Sedangkan kelompok yang lain melihat enam iklan setiap 30 detik.

Hasil penelitian menyatakan bahwa anak-anak yang sering melihat iklan lebih banyak konsumsi cemilan yang mirip dengan iklan di tv. Meski keduanya makan snack namun dalam jumlah yang berbeda. Mereka lebih banyak makan keripik kentang Bugles dan 30 Kalori lebih tinggi selama menonton 14 menit. Mungkin bisa juga lebih hingga ratusan kalori, sehingga tanpa sadar akan membentuk sinyal lapar dalam tubuh mereka. Industri makanan jelas tidak mengatur pembatasan kalori, sehingga diperlukan pembelajaran bagi anak.

Makanan ringan pada umumnya padat energi dan miskin nilai gizi. Iklan dapat menjadi jahat karena mempengaruhi pikiran anak-anak. Laporan EAH menunjukkan bahwa paparan iklan makanan dapat mendorong perilaku obesogenic-makan di antara yang muda.

Sumber : healthline.com

(ast/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top