You Are Here: Home » Warta Sehat » Kesehatan Ibu & Anak » Ibu Hamil Berisiko Gangguan Hepar

Ibu Hamil Berisiko Gangguan Hepar

1535890_gravkl-daMenurut studi yang dilakukan di Swedia ini, ibu hamil dengan intrahepatic cholestasis of pregnancy alias kolestasis intrahepatik (ICP) yang merupakan gangguan hepar terbanyak dan umumnya muncul pada trimester ketiga. Pada periode ini Ibu hamil berisiko tinggi terhadap kanker hepatobilier dan penyakit kardiovaskular di kemudian hari.

Ada sebuah riset yang melibatkan sekitar 125.000 ibu hamil terhadap penyakit ICP. ICP ditemukan dari 0,4 menjadi 1,5 persen dari kehamilan. Gejala termasuk gatal yang tidak jelas dengan peningkatan kadar asam empedu serum dan / atau enzim liver pada trimester kedua dan ketiga. Meskipun ICP dapat menyebabkan kelahiran prematur dan kematian bayi, namun hal ini sebelumnya tidak dianggap sebagai kondisi serius karena umumnya akan sembuh secara spontan setelah melahirkan.

Peneliti mengidentifikasi 11.388 wanita dengan ICP dan sekitar 113.893 wanita kontrol cocok tanpa ICP dari the Swedish Medical Birth Register and the Swedish Patient Register yang melahirkan mulai tahun 1973 sampai 2009. The Patient Register merupakan lembaga memberikan informasi tentang diagnosa kanker dan penyakit kekebalan-dimediasi dan kardiovaskular baik sebelum dan setelah melahirkan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita yang pernah mengalami ICP berisiko 2,5 kali lebih terkena kanker empedu dan 3,5 kali peningkatan risiko kanker liver di kemudian hari dibandingkan dengan wanita kontrol. Bahkan setelah disesuaikan untuk diagnosis hepatitis C, yang sangat terkait dengan kanker liver, wanita dengan ICP masih di 2,5 kali peningkatan risiko kanker hati.

Data menunjukkan bahwa pasien wanita hamil dengan ICP memiliki peningkatan risiko terhadap berbagai penyakit kekebalan termediasi, seperti penyakit tiroid (30 persen lebih tinggi dari wanita hamil kontrol), diabetes (47 persen), psoriasis (27 persen), dan penyakit Crohn (55 persen). Peneliti juga menemukan sedikit peningkatan risiko penyakit kardiovaskular di masa depan, tetapi hanya pada wanita dengan ICP dan pre-eklampsia selama kehamilan.

Menurut Dr. Hanns-Ulrich Marschall, dari Sahlgrenska Academy, Institute of Medicine, Department of Molecular and Clinical Medicine, University of Gothenburg, Swedia, mereka sangat menyarankan tindak lanjut dari tes hati serum 6 sampai 12 minggu setelah melahirkan pada semua wanita dengan ICP, dengan dan tanpa pruritus, dan jika hasil tes serum liver meningkat, perlu evaluasi lebih lanjut oleh hepatologi.

Sumber : news.mims.com

(ast/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top