You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » Jaga Mata, Hindari Kebutaan

Jaga Mata, Hindari Kebutaan

glukomaMata merupakan organ yang fungsinya untuk melihat, sebagai panca indera yang penting bagi mahluk hidup (manusia atau hewan). Dunia mencatat tanggal 10 oktober sebagai hari penglihatan sedunia (World Sight Day). Untuk tahun ini, tema yang diusung adalah “beranikah periksa matamu?”, tantangan bagi kita semua yang ingin mempunyai mata yang sehat. Banyak sekali kelainan yang ada pada mata, misalnya mata minus, silindris, mata plus, bintik putih/bayangan pada mata, glaukoma, rabun senja katarak, buta warna, astigmata, dan sebagainya. Kelainan harus diperhatikan adalah glaukoma.

Glaukoma merupakan kelainan pada mata ditandai dengan meningkatnya tekanan pada bola mata (tekanan intra okular) dan mengerasnya permukaan bola mata. Angka kejadian glaukoma di Indonesia menurut PERDAMI (Persatuan Dokter Mata Indonesia) masih cukup tinggi, sekitar 1 dari 1000 orang yang berusia 40 tahun dan angka kejadian bertambah seiring usia. Glaukoma sering terjadi pada kedua mata dan tingkat perbandingan kejadian 4:1 antara wanita dan pria. Hasil Riskesdas tahun 2007 menunjukkan angka kebutaan sebesar 0,9%. Pemerintah menargetkan program pemberantasan kebutaan sampai tahun 2020. Dan ternyata, sekitar 50% dari penderita glaukoma tidak sadar kalau matanya bermasalah.

Glaukoma terdiri dari enam jenis, yaitu glaukoma sudut terbuka (primary open angle glaucoma, bisa terjadi pada orang usia diatas 50 tahun karena tekanan pada bola mata yang berlebihan), Normal tension glaucoma (glaukoma bertekanan normal yang terjadi kerusakan berjalan terhadap syaraf/nervus opticus dan terjadi kehilangan lapang pandangan meski tekanan di dalam bola matanya tetap normal),Angle closure glaucoma(Glaukoma sudut tertutup, paling sering terjadi pada orang keturunan Asia dan orang-orang yang penglihatan jauhnya buruk, juga ada kecenderungan diturunkan di dalam keluarga), Pigmentary glaucoma (suatu bentuk yang diturunkan dari bentuk glaukoma sudut terbuka yang mana angka kejadiannya lebih banyak terjadi pada pria daripada wanita), Congenital glaucoma.(bentuk yang jarang terjadi, disebabkan oleh sistem pengaliran cairan mata yang abnormal,bisa terjadi pada waktu lahir atau berkembang di kemudian hari) dan Secondary glaucoma (sebagai hasil dari kelainan mata lain, misalnya trauma, katarak, atau radang mata serta penggunaan obat steroid (kortison) dalam jangka panjang).

Ada faktor yang membuat seseorang bisa menderita glaukoma dan sebaiknya mulai diperhatikan sejak awal, yaitu berkurangnya suplai darah ke jaringan mata, kelemahan struktur syaraf mata, tekanan pada bola mata yang berlebihan, genetika/riwayat penyakit glaukoma dalam keluarga, penderita myopia (tidak bisa melihat jauh), luka pada mata, penyakit diabetes, hipertensi, migrain, penggunaan obat steroid (kortison) dalam jangka panjang, mata minus yang sangat tinggi.

Apa dan bagaimana sih…. gejala glaukoma?

Gejala umum menderita glaukoma yaitu mata pedih, nyeri (terutama di pagi hari), sakit kepala, penglihatan kabur mendadak, melihat halo (pelangi di sekitar objek/benda), mual, muntah, ketidakmampuan mata melakukan penyesuaian dalam ruang gelap, dan berakhir dengan kebutaan. Hal ini tentu saja menyeramkan dan walau begitu, pada dasarnya bisa dicegah. Caranya?

  1. blind 2Lakukan pemeriksaan pada mata secara kontinyu, terutama jika umur sudah diatas 40 tahun.

  2. Pada pengobatan yang ringan, tetes mata bisa sangat membantu meringankan, tetapi tergantung pada tipe glaukoma yang di derita

  3. Dengan laser.

  4. Pembedahan.

  5. Pengobatan yang dilakukan seumur hidup dengan maksud menyelamatkan sisa lapangan pandang, karena syaraf mata yang mati tidak bisa dikembalikan.

Rawatlah selalu mata kita, karena Mata adalah jendela dunia, begitu kata pepatah. Selamat hari penglihatan sedunia

Sumber : Perdami

(ast/vie)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top