Efek Negatif Minuman Berenergi
Saat ini banyak beredar di masyarakat berbagai macam jenis minuman berenergi yang diyakini sebagai minuman yang dapat membangkitkan atau menjaga stamina orang yang meminumnya. Minuman berenergi biasanya mengandung kafein yang cukup tinggi, di dalamnya juga terkandung zat tambahan seperti gula, ginseng dan guarana yang meningkatkan efek kafein tadi. Dengan isi kandungan minuman seperti ini, tidak heran setelah mengkonsumsinya, seseorang mampu menjaga stamina mereka yang sudah menurun karena berbagai aktifitas.
Meski kafein yang terdapat pada minuman berenergi itu pada akhirnya dikeluarkan sehingga tidak terjadi penumpukan di dalam tubuh, namun kafein dapat berefek negatif bagi yang sering mengkonsumsinya. Efek negatif kafein dapat dilihat sebagai berikut:
1. Adiktif. Sama seperti obat-obatan, kafein menyebabkan suatu kecanduan kimiawi di dalam otak. Berhenti mengkonsumsinya bisa menciptakan gejala-gejala penarikan, seperti sakit kepala, mengantuk, mudah marah, dan cemas, saat kimiawi otak menyesuaikan diri.
2. Memperberat gangguan-gangguan mood. Gangguan mood misalnya kecemasan, depresi, lekas marah, dan attention disorder itu diperparah oleh konsumsi kafein kronis.
Bukannya meningkatkan aktivitas mental seperti yang dipercaya konsumennya, kafein sebenarnya mengurangi aliran darah ke otak sebanyak 30 persen dan memberikan dampak negatif pada daya ingat dan kinerja mental.
Gangguan-gangguan mood mungkin tampak setelah efek stimulan dari kafein menghilang – seringkali sekitar 3 jam kemudian setelah peringatan untuk mengkonsumsi kafein lebih banyak lagi – dan mungkin juga tampak selama periode pemulihan setelah berhenti mengkonsumsi kafein.
3. Meningkatkan stress. Kafein memicu pengeluaran hormon-hormon stress – cortisol (adrenalin) dari kelenjar-kelenjar adrenal – yang bisa meningkatkan level kecemasan, lekas marah, tekanan muscular, salah cerna, insomnia, dan penurunan immunitas. Stimulasi kelenjar adrenal secara terus menerus bisa mengarah pada keletihan adrenal, yang membut seseorang jadi rentan terhadap berbagai penyakit termasuk gangguan-gangguan autoimmune dan peradangan.
Karena meningkatkan level hormon stress secara kronis, mengkonsumsi kafein bisa menyebabkan ketidak mampuan untuk membuat respon-respon yang sehat terhadap situasi-situasi yang menekan yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mempercepat kerusakan tulang. Kafein menyebabkan pengeluaran kalsium, magnesium, potassium, zat besi, dan trace mineral melalui urin, yang bisa mengarah pada osteoporosis.
5. Berperan pada gangguan gula darah. Kafein merangsang suatu gelombang temporer dalam gula darah, menciptakan suatu peningkatan energi yang cepat; akan tetapi, peningkatan gula darah memicu suatu lonjakan insulin, yang akhirnya menyebabkan suatu dentaman gula dalam hitungan jam. Kenaikan dan penurunan gula darah yang drastis ini bisa mengarah pada diabetes, hypoglycemia, dan penambahan berat badan karena insulin memicu tubuh untuk menyimpan kelebihan gula sebagai lemak.
6. Berpengaruh pada kesehatan jantung. Karena kafein bertindak sebagai suatu stimulant, dia meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Kafein juga berkontribusi pada pengembangan penyakit jantung karena kafein meningkatkan level kolesterol juga suatu kimiawi yang disebut homocysteine, yang telah dihubungkan dengan serangan-serangan jantung.
7. Berpengaruh pada asam lambung. Kafein menyebabkan lambung memproduksi hydrochloric acid (HCL) ekstra, yang menciptakan suatu peningkatan resiko untuk bisul-bisul, heartburn, dan gastro-esophageal reflux.
8. Mempercepat penuaan. Kafein berkontribusi pada penurunan dalam produksi dari hormon-hormon yang banyak diproduksi selama usia muda – DHEA, melatonin, dan lain-lain – yang mempercepat proses penuaan. Kafein membuat tubuh kekurangan cairan sehingga kulit jadi kehilangan air dari cell-cell nya, akibatnya timbul kerutan dan kehilangan kelenturan pada kulit.
9. Berpengaruh pada pola tidur. Kafein menjaga konsumernya agar tetap terjaga lebih lama sehingga mengurangi jumlah dan kualitas dari tidur setiap malam, yang nantinya akan mengganggu tingkat kewaspadaan seseorang esok harinya. Karena kurang tidur dan letih, seseorang mungkin akan mencari kafein untuk suatu peningkatan energi, ini mengakibatkan pengekalan lingkaran setan.
10. Meningkatkan resiko gangguan-gangguan kesehatan lain. Studi-studi menunjukkan bahwa kafein meningkatkan resiko untuk gangguan prostat dan urinar pada pria.
Efek dari minuman energi tersebut pada setiap orang tentu berbeda satu sama lain, tergantung dari seberapa besar konsumsi kandungan kafein dalam minuman tersebut. Tetapi, akan lebih cerdas bila mulai mengurangi atau berhenti mengkonsumsi minuman berenergi yang sudah jelas berefek negatif bagi tubuh.
Sumber : rsi.co.id
(rsh/bt)