Stress Tinggi, Gula Darah Meningkat
Hubungan antara insulin dan hormon stres sangat kompleks, tetapi penting untuk memahami hal itu terutama bagi penderita diabetes. Ketika tubuh berada di bawah stres, kelenjar adrenal memicu pelepasan glukosa yang disimpan dalam berbagai organ, sehingga menyebabkan peningkatan kadar glukosa dalam darah. Pada penderita diabetes, peningkatan glukosa saat stres lebih sulit dikontrol dibandingkan dengan bukan penderita diabetes.
Penderita diabetes penting untuk mengelola stress, sebab stress dapat menambah perilaku dengan mengkonsumsi alkohol dan mengkonsumsi makanan yang salah sehingga berdampak bagi kesehatannya.
Sebuah riset baru-baru ini, telah menunjukkan bahwa stres dapat memainkan peran dalam meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2.
Memanajemen stres memainkan peran yang berbeda dalam pengelolaan jenis diabetes. Bagi penderita diabetes tipe 1, yang tubuhnya tidak memproduksi insulin, mengurangi stres tidak memiliki efek yang signifikan dalam mengatur glukosa. Namun mengelola tingkat stres memiliki manfaat kesehatan pada jumlah glukosanya.
Bagi penderita diabetes tipe 2, manajemen stres berarti berkemampuan untuk mengatur kenaikan gula darah. Olahraga, berpikir positif, meditasi dan kegiatan lainnya yang dirancang untuk mengurangi stres dapat membuat hasil yang berbeda dalam hidup.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat anda ambil untuk mengelola tingkat stres bagi penderita diabetes :
-
Bergabung dengan kelompok pendukung diabetes, Kelompok pendukung ini dapat menjadi sumber informasi tentang penyakit diabetes dan menjadi dukungan untuk diri sendiri yang hidup dengan penyakit kronis
-
Melakukan kegiatan yang baik dan benar seperti cukup tidur, mengkonsumsi makanan yang benar dan tetap aktif.
-
Berbicara dengan seorang terapis yang dapat membantu dalam menyelesaikan masalah emosional seperti mempelajari komunikasi dan keterampilan dalam pemecahan masalah untuk menghadapi stres kehidupan sehari-hari.
Sumber : Dailyhealthpost
(vna)