You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » Dibalik Sensasi Pedasnya Cabe

Dibalik Sensasi Pedasnya Cabe

7-khasiat-kesehatan-tersembunyi-dari-makanan-pedasBagi sebagian besar orang, makan tanpa sambel ibarat sayur tanpa garam. Meski rasa pedas cabe selalu merepotkan toh tak juga kapok mengkonsumsinya. Bahkan bagi penyuka cabe, para produsen makanan memberikan pilihan level pedas sesuai dengan kemampuan penerimaan rasa pedas di indra pengecap masing-masing.

Sensasi rasa pedas cabe berasal dari zat kimia bernama capsaicin. Rasa pedas ini muncul karena adanya reaksi reseptor rasa sakit di lidah oleh capsaicin. The College of Agriculture and Life Sciences di Cornell University menjelaskan bahwa reaksi ini mendorong dikeluarkannya hormon endorfin yang menimbulkan sensasi bahagia seperti halnya berolahraga.

Capsaicin menimbulkan efek yang disebut termogenik. Efek tersebut membuat cadangan energi kimia di dalam sel tubuh diubah menjadi energi panas. Mekanisme yang menyebabkan kita berkeringat, detak jantung semakin cepat dan terkadang hidung berair ini terjadi karena meningkatnya metabolisme tubuh oleh hormon epinefrin dan norepinefrin. Berdasarkan penelitian oleh Toshio Moritani, Phd , 3 mg capsaicin membantu membakar 10-20 kalori. Kandungan capsaicin per 100 gr berkisar antara 0,2-13 mg.

Cabe favorit yang paling banyak disukai adalah cabe rawit karena rasa pedasnya lebih menonjol dibanding cabe lainnya. Meski dominan rasa pedas, cabe tinggi akan kandungan vitamin A dan C. Satu hingga dua sendok makan cabe rawit mampu memenuhi kebutuhan vitamin A harian dan memenuhi seperlima kebutuhan vitamin C. Selain itu kandungan kalium pada cabe rawit setara dengan 2 buah pisang hijau.

Sensasi rasa pedas cabe umumnya justru meningkatkan nafsu makan. Hal ini disebabkan karena pedasnya cabe mampu meningkatkan hormon ghrelin yang memicu nafsu makan. Sebuah penelitian membandingkan kelompok penyuka cabe dan yang tidak. Hasilnya membuktikan bahwa pada kelompok penyuka cabe mempunyai nafsu makan yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak menyukai makanan pedas.

Bagi sebagian orang yang kurang toleransi terhadap rasa pedas cabe, tentu akan menimbulkan efek seperti mulas, perut panas, diare dan memicu kekambuhan gastritis. Bahkan ada mitos yang mengatakan bahwa makanan pedas dapat menyebabkan iritasi lambung dan usus. Namun hasil penelitian menunjukkan bahwa rasa pedas cabe bukanlah penyebab iritasi lambung meski rasa pedas cabe juga mampu mengiritasi lambung.

Meski cabe mempunyai kemampuan membakar kalori, tapi jangan menyiksa diri dengan mengkonsumsi banyak cabe saat sedang menjalani diet penurunan berat badan. Ingat, cabe hanya mempunyai kemampuan yang rendah dalam membakar kalori. Yang perlu diperhatikan juga ketika hendak menghilangkan rasa pedas di mulut, sebaiknya gunakan air putih yang tidak menyumbang banyak energi.

Bagaimanapun jika bertujuan menurunkan berat badan, sebaiknya imbangi dengan pola makan sehat dan olahraga.

Sumber : Poliklinik

(rsh/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top