You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » Bahaya Gula Jika Dikonsumsi Berlebihan

Bahaya Gula Jika Dikonsumsi Berlebihan

sugar-fructose-dangers-fbDiet program penurunan berat badan umunya dengan diet rendah kalori atau dengan mengurangi porsi makan. Sedangakan pemakaian gula atau fruktosa tidak ada batasan, padahal gula atau fruktosa lebih berbahaya dari sekadar penurunan kalori.

Sebuah studi dilakukan di UC San Francisco dan Touro University California pada anak-anak dalam waktu 10 hari dengan cara mengurangi konsumsi gula tambahan, dengan tanpa mengurangi kalori serta menurunkan berat badan, ternyata berdampak positif pada penurunan resiko penyakit metabolisme kronik, termasuk darah tinggi dan kolesterol tinggi.

Terlalu banyak konsumsi gula bisa mengarah pada sindrom metabolik, yaitu kondisi peningkatan tekanan darah, kadar gula darah tinggi, kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggang, dan kadar kolesterol abnormal yang terjadi bersamaan dan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan diabetes. Penyakit lain yang berhubungan dengan sindrom metabolik, seperti penyakit non alkohol fatty liver dan diabetes tipe 2 yang sekarang bahkan diderita anak-anak.

Dalam studi yang melibatkan 43 anak diidentifikasi melalui the Weight Assessment for Teen and Child Health Clinic (WATCH) anak usia 9-18 tahun yang mengalami kegemukan juga memiliki setidaknya satu gangguan metabolisme kronis lainnya, seperti hipertensi, kadar trigliserida tinggi atau penanda fatty liver. Dalam kurun waktu 9 hari mereka diberi makanan ringan dan minuman rendah gula, diganti dengan tepung untuk tetap mempertahankan lemak, protein dan karbohidrat dengan tingkat kalori yang sama dengan makanan terdahulu. Tingkat gula saat puasa, tekanan darah dan toleransi glukosa diukur sebelum diberikan menu baru. Dalam studi ini, menu yang diberikan dengan rendah gula dari 28% ke 10% serta fruktosa dari 12% ke 4% dari kalori total,lalu menambah karbo misalnya sereal, bagel dan pasta.

Anak-anak diberi skala untuk menimbang diri setiap hari, untuk melihat stabilitas berat badan, bukan penurunan berat badan. Ketika berat badan turun (penurunan rata-rata 1% pada hari ke 10 tanpa mengalami perubahan lemak tubuh), mereka diberikan makanan rendah gula. Mereka mengatakan sudah cukup kenyang hanya dengan makan makanan mengandung karbohidrat.

Setelah 9 hari, aspek kesehatan metabolisme anak meningkat, tanpa perubahan berat badan. Tekanan darah diastolik menurun 5mm, trigliserida menurun sebesar 33 poin, kolesterol LDL (kolesterol jahat) menurun sebesar 10 poin dan tes fungsi liver membaik. Glukosa darah puasa turun sebesar 5 poin dan tingkat insulin berkurang 1/3 nya.

Studi ini menyimpulkan bahwa gula adalah kalori yang terburuk, karena dapat menyebabkan fatty liver, mengendalikan resistensi insulin serta beresiko menderita diabetes, jantung dan liver. Hal ini memiliki implikasi yang sangat besar untuk industri makanan, penyakit kronis, dan biaya perawatan kesehatan.

Sumber : Science Daily

(ast/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top