You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » Asparagus Untuk Diabetes Tipe 2

Asparagus Untuk Diabetes Tipe 2

Easter_07_asparagus_lgAsparagus bisa menjadi senjata kuliner baru yang ampuh dalam memerangi diabetes. Para ilmuwan telah menemukan bahwa asupan rutin sayuran yang makin populer ini dapat mengontrol kadar gula darah dan meningkatkan produksi insulin tubuh, hormon yang membantu untuk menyerap glukosa.

Konsumsi asparagus kian meningkat setiap tahunnya, seperti halnya di Inggris yang jumlah konsumsi asaparagusnya mencapai 8000 ton per tahun. Selain menjadi bahan baku berbagai jenis makanan, asaparagus tampaknya memang memiliki peran penting dalam memerangi penyakit diabates, terutama diabetes tipe dua yang menyumbang 90% dari semua kasus diabetes.

Banyak orang yang terkena penyakit diabetes, namun mereka tidak menyadari bahwa mereka mempunyai penyakit diabetes. Hal ini dikarenakan mungkin mereka tidak mengenali gejalanya seperti kelelahan, rasa haus, sering buang air kecil, sariawan berulang, dan luka yang lambat sembuhnya.

Jika tidak diobati, diabetes tipe dua dapat meningkatkan risiko serangan jantung, kebutaan dan amputasi. Tetapi jika dokter mendiagnosanya lebih awal, maka penyakit tersebut dapat terkontrol dengan baik dengan diet dan pengobatan. Makanan berlemak dan gaya hidup yang tidak sehat menjadi pemicu seseorang mengalami diabates tipe dua.

Untuk melihat apakah asparagus bisa membantu, para ilmuwan di University of Karachi di Pakistan menyuntik tikus-tikus dengan bahan kimia untuk menginduksi keadaan diabetes, dengan kandungan level insulin yang rendah dan gula darah yang tinggi. Kemudian setengah dari tikus-tikus percobaan tersebut diobati dengan ekstrak tanaman asparagus dan setengahnya lagi diobati dengan obat anti-diabates glibenklamid. Tikus-tikus tersebut diberi makan ekstrak asparagus dalam dosis rendah dan tinggi setiap hari selama 28 hari.

Diabetes-DefinitionTes darah kemudian dilakukan untuk mengukur perubahan diabetes tikus-tikus tersebut. Hasilnya, yang dipublikasikan pada British Journal of Nutrition, menunjukkan bahwa kadar asparagus yang rendah dapat menekan tingkat gula darah namun tidak meningkatkan produksi insulin. Dosis tinggi dari ekstrak asparagus yang memiliki dampak signifikan terhadap produksi insulin yang dihasilkan pankreas, organ yang melepas hormon ke aliran darah.

Penemuan ini mendukung studi sebelumnya yang meneliti tentang manfaat asparagus yang diterbitkan di British Medical Journal tahun 2006 menunjukkan bahwa asparagus memicu peningkatan 81 persen dalam pengambilan glukosa oleh otot-otot tubuh dan jaringan otot. Penelitian ini telah menunjukkan bahwa ekstrak asparagus dapat memberikan efek anti-diabetes.

Sumber : dailymail

(dny/vie)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top