Jauhi Kanker Ovarium Dengan Rutin Beraktivitas Fisik
Dalam pola gaya hidup sehat, aktivitas fisik menjadi salah satu paket yang juga harus diterapkan untuk mendapatkan kesehatan optimal juga mencegah dari berbagai penyakit.
Penelitian yang dilakukan oleh Institut Kanker Roswell Taman di Buffalo, New York, menunjukkan bahwa tingkat aktivitas fisik pada wanita dapat mempengaruhi resiko dalam pengembangan kanker ovarium.
Subyek penelitian pertama melibatkan lebih dari 8.300 wanita yang didiagnosis dengan kanker ovarium dan lebih dari 12.600 wanita yang tidak memiliki kondisi tersebut. Semua peserta diminta untuk melaporkan jumlah kegiatan yang dilakukan setiap hari.
Setelah menganalisis data, para peneliti menemukan bahwa relawan sehat yang tidak mempunyai aktivitas rekreasi pada beberapa tahun terakhir memiliki risiko 34% lebih besar mengalami kanker ovarium dibandingkan rekan-rekan mereka yang melaporkan bekerja keluar secara teratur.
Sedangkan relawan yang didiagnosis kanker ovarium yang tidak mempunyai aktivitas selama beberapa tahun mengalami peningkatan kanker dari 22% menjadi 34%. Kondisi ini juga meningkatkan risiko kematian dibandingkan mereka yang tetap melakukan aktivitas fisik secara teratur per minggu.
Survival kanker (5 tahun) hanya mencapai 45,6% dan diperkirakan lebih dari 21.000 muncul kasus baru setiap tahunnya. Faktor risiko untuk kanker ovarium meliputi : riwayat keluarga, usia lanjut, penggunaan terapi penggantian hormon, dan obesitas.
Menurunkan berat badan yang berlebihan menjadi salah satu faktor yang mampu mencegah terbentuknya kanker ovarium. Selain itu hindari terapi penggantian hormon, dan meningkatkan tingkat aktivitas Anda.
Temuan ini seharusnya tidak diabaikan begitu saja khususnya bagi wanita, bagaimanapun aktivitas fisik menjadi faktor yang mampu mencegah pengembangan kanker ovarium seperti jalan cepat, naik sepeda atau latihan beban.
Sumber : Daily Health Tip
(vna/bt)