Asam Lemak Omega-3 Bantu Penderita Depresi

Ikan, kenari dan biji rami merupakan makanan yang kaya akan asam lemak omega-3. Selain membantu supaya fungsi tubuh tetap normal dan menjaga kesehatan, menurut sebuah riset meta-analisis baru yang diterbitkan di Translational Psychiatry menunjukkan omega-3 memiliki dampak positif pada kesehatan mental.

Studi melibatkan 1.200 peserta (gangguan depresi) untuk menilai efek omega-3 pada penderita depresi. Efek dosis dan rasio asam lemak eicosapentaenoic (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA) yang banyak ditemukan pada ikan tak luput dari perhatian para peneliti. Meski sekilas mirip namun DHA dan EPA memiliki dampak tubuh yang berbeda. DHA penting untuk perkembangan otak dan mata, pada saat yang sama juga bekerja untuk membantu menurunkan risiko penyakit jantung. EPA, di sisi lain, telah terbukti menurunkan tingkat peradangan dan depresi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplemen omega-3 mempunyai efek positif pada penderita depresi, manfaat terlihat secara signifikan pada mereka yang menggunakan dosis tinggi EPA dan konsumsi anti depresan.

Depresi menjadi salah satu gangguan mental yang paling umum di AS, dan diperkirakan 1 dari 10 orang dewasa dilaporkan mengalami gangguan mood yang ditandai dengan perasaan sedih terus-menerus, menderita dan kehilangan minat. Menurut National Institutes of Mental Health, pada tahun 2014, hampir 16 juta orang dewasa AS berusia 18 tahun lebih mengalami setidaknya depresi sekali dalam 12 bulan terakhir.

Dalam sisi medis, tidak ada pengobatan universal bagi depresi. Beberapa metode yang dilakukan adalah seperti obat antidepresan dan terapi perilaku kognitif dan hasil terhadap pasien bervariasi.

Asupan omega 3 dapat menjadi suplemen yang bermanfaat sebagai terapi alternative yang sifatnya tradisional.

Sebagai tambahan, penelitian ini menggarisbawahi pentingnya EPA dan DHA pada omega-3 untuk kesehatan secara keseluruhan dan menguatkan hubungan antara omega-3 dan depresi.

(ast/bt)