You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » Anda Gemar Mengkonsumsi KERANG? Hati-hati LOGAM BERAT!

Anda Gemar Mengkonsumsi KERANG? Hati-hati LOGAM BERAT!

Serat_Kembang_Kol_Sehatkan_PencernaanKerang adalah salah satu makanan laut yang banyak digemari (termasuk kerang hijau, kerang bambu, kerang dara, dsb). Selain dikenal akan kelezatannya, para ahli Gizi juga menyatakan bahwa kerang merupakan makanan yang bernutrisi tinggi. Dalam 100 gram kerang mengandung protein tinggi asam amino, yang mudah dicerna karena hanya sedikit jaringan ikat. Kerang juga mengandung asam lemak omega 3 rantai panjang yang baik bagi kesehatan jantung, walaupun dalam jumlah yang lebih rendah daripada ikan salmon, tuna, makerel, dll.

Kerang memang sangat menggiurkan untuk disantap terlebih ketika lapar sedang melanda. Kerang begitu populer di kalangan masyarakat negeri ini dan disukai oleh berbagai kalangan. Meski begitu, menurut para ahli, ternyata kerang memiliki sifat yang statis, tidak seperti ikan. Kerang merupakan hewan yang memperoleh makanannya mirip seperti penyedot debu. Kerang akan menyantap/menyedot apa saja yang ada didekatnya tanpa adanya filter untuk memilah apakah makanan yang disedotnya itu mengandung zat berbahaya atau tidak. Makanya, berbagai zat yang ada di dalam tubuh kerang sifatnya campur aduk, termasuk didalamnya logam berat yang sangat berbahaya kalau sampai masuk ke dalam tubuh manusia baik langsung ataupun tidak.

Tinggi rendahnya kandungan logam berat dalam kerang tergantung dari perairan mana kerang tersebut berasal, semakin dekat dengan pusat industri semakin tinggi pula logam berat yang terkandung dalam kerang tersebut. Berikut merupakan tabel kandungan logam berat (Pb, Cd, Zn, Ni, dan Cu) ppm dalam sedimen di Teluk Jakarta dan perairan lain di Indonesia.

Parameter dan Batas Ambang di perairan

Lokasi

Teluk Jakarta

Teluk Banten

Muara Dadap

Kalimantan Timur

Digul

Pb = 0,01

0,25 – 77,42

1,56 – 15, 16

9,40 – 22,40

4,44 – 15, 17

2,61- 14,07

Cd =0,01

< 0,001- 0,44

< 0,001 – 0,19

0,16 – 0,44

< 0,001 – 0,09

0,01 – 0,16

Cu = 0,001

0,79 – 193,75

0,44 – 40,09

6,50 – 51,20

2,03 – 14,49

1,02 – 10,69

Zn = < 0,1

71,13 – 533,59

5,96 – 89,05

100 – 120

15,77 – 121,19

15,98 – 140,47

Ni = 0,002

0,42 – 128,47

0,65 – 8,68

4,60 – 16,30

7,88 – 52,31

Contohnya kota Jakarta yang merupakan pusat industri di Indonesia, khususnya warga di sekitar Jakarta mengkonsumsi kerang yang berasal dari Teluk Jakarta. Sebagaimana diketahui, teluk ini merupakan sumber penampungan sampah dan berbagai kotoran manusia, bercampur menjadi satu. Tak hanya itu, berbagai kotoran binatang dan juga limbah industri banyak yang dibuang ke Teluk Jakarta. Ironisnya, di saat yang bersamaan di teluk ini juga hidup banyak sekali kerang yang kemudian ditangkap untuk dijadikan salah satu sumber makanan manusia, khususnya seafood.

Dan karena sifat hidup kerang yang menyedot apapun yang ada disekelilingnya sebagai bahan makanan utamanya, maka secara otomatis limbah industri termasuk logam berat, kotoran manusia, dan lainnya sangat berpotensi tersedot masuk ke dalam tubuh kerang.

kerang saus tiramLalu, apakah zat-zat kimia berat tersebut membahayakan tubuh kerang? Kerang yang banyak menyerap zat-zat tersebut ternyata tak menderita efek apapun. Hal tersebut berbanding terbalik dengan manusia ketika kerang itu disantap.

Akumulasi jumlah logam di dalam tubuh kerang yang kemudian berpindah ke dalam tubuh manusia tentunya sangat membahayakan kesehatan. Selain logam berat, kerang juga berpotensi mengandung racun karena nutrisi untuk hidup hewan ini meliputi fosfat yang berlimpah dan nitrogen yang mana kedua zat tersebut berasal dari limbah rumah tangga.

Untuk menghindari berbagai potensi penyakit yang berasal dari kandungan zat-zat berbahaya dalam tubuh kerang tidak ada jalan selain mengurangi jumlah kerang yang dimakan. Cukup makan sekali-kali saja, kalau memang belum sepenuhnya menghilangkan kebiasaan memakan kerang. Karena bagaimanapun, lebih baik mencegah daripada mengobati. Cara lain, konsumsi kerang yang diambil dari tempat yang tidak tercemar.

Sumber : dari berbagai sumber

(rsh/ihs)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top