You Are Here: Home » Warta Sehat » Kesehatan Ibu & Anak » 6 Tips Mengurangi Garam dan Gula Pada Makanan Anak Balita

6 Tips Mengurangi Garam dan Gula Pada Makanan Anak Balita

shutterstock_245686081-337x224Garam dan gula menjadi masalah baru dalam kesehatan anak. Menurut American Academy of Pediatrics(AAP), sebuah studibaru yang diterbitkan dalam The Journal Pediatrics ditemukan bahwa makanan balita yang dijual dipasaran banyak sekali mengandung 2 bahan itu. Dalam studi tersebut, peneliti melihat jumlah natrium dan gula makan malam, makanan ringan, buah-buahan, sayuran, serealkering, jusdan makanan penutup dalam1.074bayi dan balita. Dari 79 produk gandum dan buah-buahan bagi balita, 41 mengandung gula tambahan dan 35 produk sepertiga kalorinya berasal dari gula; 72% dari makan malam balita mengandung tinggi sodium (> 210 miligram per makanan); rata-rata makanan ringan berbasis buah kering mengandung 60 gram gula dan dua pertiga dari kalori berasal dari gula dan gula tambahan yang paling umum adalah jus buah konsentrat, gula, tebu, sirup dan malt.

Dengan memasak makanan sendiri dan pembatasan terhadap garam dan gula sebenarnya cara yang tepat dalam menyediakan gizi seimbang bagi balita. Namun, bahan makanan yang diolah tetaplah harus yang alami, segar, tidak mengandung bahan tambahan. Untuk lebih mengetahui caranya, ahli gizi Jill Castle, and Bridget Swinney memberikan tips berikut ini:

  1. Makan di ruang makan bersama keluarga. Salah satu cara untuk mengajak balita menikmati makanannya dengan jenis yang sama dengan orang dewasa, hanya bentuknya saja yang berbeda (lebih dihaluskan). Makan bersama anggota keluarga dan tetap memperhatikan kadar gula dan garam yang rendah.

  2. Membuat makanan sendiri dirumah. Berikan bayi makanan yang mudah dihancurkan, misalnya pisang, alpukat, ubi yang dihaluskan atau campuran sayuran yang dihaluskan. Dengan membuat bahan makanan sendiri dirumah, bayi dan balita

  3. Mempelajari tentang garam/natrium. Menurt Castle, belum ada standar yang jelas kebutuhan natrium bagi usia dibawah 4 tahun. Jika didasarkan pada patokan kebutuhan dewasa yang 2400mg, maka kebutuhan garam balita sekitar 2-3% kebutuhan harian dewasa atau dalam sehari sekitar 300mg.

  4. Membuat makanan ringan. Menurut Swinney, anak dapat diberikan makanan yang manisnya dari bahan makanan segar, misalnya bubur, pisang atau buah lain yang dihaluskan, yogurt bercampur buah, dsbnya. Jangan lupa, pada anak yang baru bisa makan, haluskan makanan dengan baik.

  5. Blender sendiri dan sajikan. Tidak perlu anak mengkonsumsi makanan proses/kalengan misalnya biskuit kaleng atau buah-buahan kaleng. Cukup dengan memblender bahan makanan dengan halus lalu kemudian setelah itu baru diberikan bumbu yang tidak setajam makanan orang dewasa.710d3__daging-sapi-foto-istimewa

  6. Jangan lupakan kandungan zat besi dan seng. Besi sangat baik untuk perkembangan otak dan fisik, sedang Zink/seng adalah mineral bermanfaat dalam proses tubuh. Sumbernya didapat dari daging tanpa lemak, sayuran, daging ayam. Selain itu juga dapat dibuat kuah dari daging tersebut.

Sumber : Parents

(ast/isn)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top