You Are Here: Home » Warta Sehat » Puasa » Tips Puasa Untuk Penderita Hipertensi

Tips Puasa Untuk Penderita Hipertensi

1434402-hipertensi-620X310Banyak penderita hipertensi ragu untuk menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan. Tapi sebenarnya, sepanjang penyakit hipertensi itu belum memasuki tahap kronis, penderita bisa saja menjalankan ibadah puasa secara aman, asalkan mengetahui caranya.

Serangan hipertensi dapat terjadi bila tekanan darah naik melebihi batas normal sehingga menyebabkan kerusakan pembuluh darah di seluruh tubuh. Akan tetapi, yang paling berbahaya adalah jika mengenai darah di organ vital, seperti otak dan jantung dan dapat menyebabkan terjadinya stroke dan serangan jantung yang bisa berujung pada kematian. “Pembuluh darah yang paling sering mengalami gangguan adalah di pembuluh darah kecil, seperti pembuluh arteri di mata dan ginjal, saraf-saraf di ujung penglihatan, gagal ginjal, kesemutan, dan impotensi,” terang dr Tiara.

Dalam buku yang diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama, Yummy & Healthy Low Salt: One Dish Meal untuk Sahur Rendah Garam, karya Hindah Muaris, diungkapkan bahwa Natrium sendiri sebenarnya merupakan mineral esensial yang diperlukan oleh tubuh untuk menjaga keseimbangan cairan dan mengatur relaksasi otot. Namun, bila jumlahnya berlebihan tentu saja akan timbul masalah.

Ginjal yang berfungsi mengatur kebutuhan natrium tak dapat membuang kelebihan natrium. Akibatnya, natrium menumpuk di dalam darah. Karena natrium sifatnya menarik dan menahan air, volume darah pun meningkat. Jantung memompa darah lebih keras sehingga tekanan dalam arteri meningkat, yang kemudian menyebabkan hipertensi.

Meski keluhan-keluhan akibat asupan garam yang berlebihan belum dirasakan, tidak ada salahnya mencegahnya dengan memulai diet rendah garam. Departemen Kesehatan menganjurkan untuk menjalani diet rendah garam, meliputi diet ringan (konsumsi garam 3,75-7,5g/hari), menengah (1,25-3,75g/hari). Untuk penderita hipertensi, diet berat (kurang dari 1,25g/hari) lebih disarankan. Diet rendah garam ini harus dilakukan bersama dengan diet rendah kolesterol, diet tinggi serat, dan diet rendah karbohidrat bagi penderita hipertensi yang juga obesitas.

Diet DASH-Natrium (Dietary Approaches to Stop Hypertension-Natrium) adalah salah satu contoh diet rendah garam yang kini mulai dijadikan pilihan di luar negeri, yang juga bisa Anda coba jika menderita hipertensi. Diet ini dilakukan dengan cara membatasi asupan natrium yang masuk ke dalam tubuh lewat makanan yang menggunakan garam. Asupan yang diperbanyak adalah buah, sayur, serealia, biji-bijian, dan produk susu rendah lemak. Dari penelitian yang dilakukan National Heart, Lung, and Blood Institute, Amerika Serikat, diet ini memberikan hasil yang signifikan. Hanya dengan membatasi konsumsi garam hanya sebanyak 1.500 mg per hari, terjadi penurunan tekanan darah sistolik rata-rata sebesar 11,5 mm Hg pada penderita hipertensi.

Pada prinsipnya, tidak ada masalah bagi penderita hipertensi untuk berpuasa, selama tekanan darahnya terkontrol dan si penderita meminum obat dengan teratur. Obatnya sendiri dapat diminum pada saat sahur dan berbuka puasa, kecuali pada penderita yang mendapat dosis tiga kali per hari dan tekanan darah masih dalam tahap penyesuaian dengan dosis. Penderita hipertensi juga sebaiknya tidak terlalu banyak mengkonsumsi garam makanan yang mengandung garam (asin). Kandungan potasium/kalium suplements potasium 2-4 gram per hari dapat membantu penurunan tekanan darah tinggi.

poster-puasa - puasa senin kemis - terapi buka aura - buka aura insani - buka aura orgAgar tekanan darah saat berpuasa bagi penderita tekanan darah tinggi tetap stabil perlu beberapa cara. Anda bisa ikuti tips berpuasa bagi penderita darah tinggi berikut:

  1. Kurangi atau hindari makanan yang mengandung lemak. Makanan jenis ini merupakan makanan pantangan darah tinggi. Ganti saja lemak hewani dengan lemak nabati dan lemak ikan.

  2. Kurangi konsumsi lemak jenuh dan kolesterol dengan mengurangi makanan yang digoreng dengan cara deep fry dan seafood (kecuali ikan). Bila perlu, gunakan minyak yang berasal dari kedelai, biji bunga matahari atau minyak zaitun untuk menumis.

  3. Konsumsi garam secukupnya dan hindari makanan yang terlalu asin

  4. Konsumsi protein secukupnya. Khusus penderita hipertensi karena kelainan ginjal, kelebihan protein bisa memperberat kerja ginjal yang sudah tidak optimal.

Sumber : dari berbagai sumber

(rsh/ihs)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top