You Are Here: Home » Warta Sehat » Puasa » Terapkan Food Combining Saat Sahur dan Berbuka Puasa

Terapkan Food Combining Saat Sahur dan Berbuka Puasa

9-panduan-sehat-saat-sahurFaktor utama dari pencernaan yang sehat sudah pasti berasal dari makanan yang juga sehat. Namun, tanpa disadari, umumnya banyak yang tidak mengetahui tentang fakta-fakta baru mengenai makanan dan cara mengonsumsinya untuk meningkatkan kualitas hidup.

Pada dasarnya, manusia dikaruniai tubuh yang luar biasa canggih dan bisa mengatur dirinya sendiri (homeostatis). Kondisi ini hanya bisa tercapai jika derajat keasaman tubuh mendekati netral (pH 7.35-7.45). Namun, pola hidup dengan mengonsumsi makanan masak pada umumnya akan membuat derajat keasaman tubuh menjadi asam.

Pada saat tubuh bersifat asam inilah sering terjadi masalah pencernaan yang berujung pada timbulnya berbagai macam penyakit.Untuk mengubah sifat tubuh ke titik netral kembali, perlu pola makan tepat yang dikenal dengan food combining.

Food combining (FC) sendiri bukanlah sekedar diet, namun merupakan pola makan sehat alami yang mendukung seluruh organ tubuh dapat bekerja dengan baik, sehingga kesehatan terjaga. Ada kekeliruan dari cara makan pada umumnya yang telah diterapkan selama ini. Ternyata, tubuh memiliki kemampuan mencerna yang optimal, hanya jika makanan yang dikonsumsi merupakan padanan yang serasi.Karbohidrat dan protein hewani bukanlah padanan yang dianjurkan, dibandingkan dengan gabungan karbohidrat-protein nabati-sayuran atau protein hewani-sayuran.

Penggabungan karbohidrat/pati dengan protein hewani akan membingungkan lambung, karena keduanya memiliki sifat keasaman yang berbeda. Karbohidrat bersifat basa/alkali, sementara protein hewani bersifat asam. Sementara gabungan protein hewani dan sayuran (terutama sayuran mentah) lebih “aman” karena sayuran mengandung enzim alami yang dapat membantu proses pencernaan.

Bagaimana menjalankan puasa dengan Food Combining?

Food-Combining1Puasa adalah aktivitas yang tak asing lagi bagi umat muslim, meski ada beberapa agama lain yang juga mengenal aktivitas semacam ini. Secara ilmiah puasa telah terbukti sebagai sarana untuk detoksifikasi selain tentunya mengistirahatkan alat pencernaan.

Ibarat sebuah mesin, maka berpuasa adalah waktu yang tepat untuk lambung beristirahat sementara. Optimalisasi dari ibadah ini akan terasa jika kita juga mampu mengatur pola makan dengan seharusnya. Sebab seringkali mosi ‘balas dendam’ setelah hampir 12 jam tidak makan menjadikan kurangnya kontrol diri saat bertemu makanan. Sehingga ibadah tarawih yang notabene dilaksanakan setelah shalat Isya dapat terganggu akibat perut yang penuh terisi.

Makanlah setelah lapar, dan berhenti sebelum kenyang, itu adalah perilaku yang diajarkan Rasulullah SAW. Perilaku itu ternyata selaras dengan metode food combining. Dalam food combining sangat tidak disarankan untuk makan hingga kenyang. Food combining itu sendiri adalah cara mengatur makanan yang diselaraskan dengan pola metabolisme tubuh manusia. Metabolisme tubuh terdiri dari waktu pembuangan, yaitu pukul 04.00 pagi – 12.00 siang, waktu pencernaan, yaitu pukul 12.00–20.00 malam serta waktu penyerapan dan asimilasi, pukul 20.00 hingga pukul 04.00 pagi.

Bagi para pelaku food combining ketika tiba waktu berbuka, tidak dianjurkan untuk langsung makan besar, tetapi makanlah sesuatu yang mudah dicerna, salah satunya adalah kurma. Kurma sangat baik dijadikan makanan saat berbuka karena mengandung serat dan beta glucan selain juga gula, sehingga rasa manis kurma tidak mengakibatkan naiknya gula darah secara cepat. Jus buah juga bisa dijadikan alternatif lain untuk berbuka puasa. Untuk makan besarnya sendiri, sebaiknya dilakukan minimal 30 menit sesudahnya. Dianjurkan porsi makan besar dengan porsi protein hewani dan ala vegetarian diselang-seling setiap hari. Jika hari pertama sudah makan ala vegeterian, maka hari berikutnya makan besarnya protein hewani. Kalaupun ada hidangan khusus seperti kolak, sebaiknya tidak bersantan kental dan sebaiknya dimakan setelah shalat tarawih.

Untuk makan sahur juga sebaiknya mengonsumsi makanan yang mudah dicerna, seperti buah dan sayur. Untuk pelaku food combining pastinya telah terbiasa dengan menu tersebut, tetapi bagi yang belum terbiasa, apabila akan makan nasi, lauknya dari protein nabati seperti tempe, tahu, bakwan atau perkedel. Hakikat berpuasa adalah menahan nafsu, bukan hanya di siang hari tetapi di malam hari juga. Biarkan organ-organ pencernaan kita dapat beristirahat dan terjaga fungsinya dengan baik.

Sumber : dari berbagai sumber

(rsh/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top