You Are Here: Home » Warta Sehat » Kesehatan Wanita » Tak Perlu Khawatir Berlebihan Dengan Hasil Mammografi

Tak Perlu Khawatir Berlebihan Dengan Hasil Mammografi

mammografi1280Mammografi diterapkan ketika ada kecurigaan adanya tumor, kista maupun kanker pada payudara. Namun perlu di perhatikan bahwa hasil mammografi juga belum bisa memastikan apakah benar ada tumor, kista maupun kanker.

Second opinion tetap dibutuhkan sebelum mengamini hasil tes sehingga secara tidak langsung akan menghindarkan tubuh dari pengobatan yang tidak perlu dan menimbulkan kerusakan pada tubuh. Hal ini yang disampaikan oleh Steven Hatch seorang asisten profesor kedokteran di Universitas Massachusetts dalam buku barunya.

Dalam membaca hasil mammografi, seorang ahli radiologi sekalipun mempunyai tantangan dalam mendeteksi tumor payudara. Membedakan kanker atau bukan tidaklah sesederhana yang di pikirkan. Sedangkan mammografi hanya memberikan gambaran, bukan sebuah hasil tes yang pasti, itupun juga tergantung dari penglihatan sang pembaca.

Meski demikian berdasarkan analisis statistic kanker AS dari tahun 70-an hingga awal abad ini menunjukkan bahwa beberapa jenis kanker memiliki pola sangat mirip. Jumlah diagnosa kanker dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan meskipun tidak menurunkan angka kematian. Hal ini disebabkan karena hadirnya teknologi yang mampu mendeteksi kelainan seperti kanker.

Mungkin sedikit membingungkan karena kenyataannya seorang dokter tidak selalu mengetahui apa yang terjadi. Berbeda dengan ilmuwan roket ataupun ahli kimia yang dapat menghitung secara matematis. Sebuah diagnosa umumnya bersifat dugaan dan sebuah prognosis (perkiraan) menjadi kurang meyakinkan.

Steven berpendapat bahwa penerapan mammografi untuk skrining pada perempuan sehat dengan usia dibawah 50 tahun (tidak mempunyai gejala seperti benjolan) merupakan praktik yang membahayakan. Namun setidaknya dibutuhkan bukti bahwa mammografi pada kelompok ini bisa membahayakan.

Salah satu yang bisa dijadikan bahan pertimbangan adalah sebuah studi pada tahun 2004, dimana para peneliti Skandinavia memperkirakan bahwa 1 dari 3 wanita yang mengatakan menderita kanker payudara invasive ternyata tidak ditemukan kanker sama sekali.

Overdiagnosis juga berpengaruh pada tingkat kelangsungan hidup penderita kanker. Jika anda di diagnosis kanker dan mampu bertahan hidup hingga 5 tahun, maka akan dinyatakan sembuh. Namun jika dua kali dinyatakan kanker dan tingkat kelangsungan hidup tidak berubah maka tingkat kelangsungan hidup lima tahun menjadi dua kali lipat.

Salah satu contoh tes ketidak pastian diagnosa juga terjadi pada SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor) sebuah tes untuk mengetahui tingkat depresi. Efektivitas mereka sering di ukur dengan menggunakan rating-scale dimana tanggapan pasien untuk setiap pertanyaan diberikan poin. Semakin buruk gejala semakin banyak poin. Skala depresi bisa menjadi kabur dan subyektif namun masih dapat membedakan mana yang mengalami depresi dana mana yang tidak.

Maka itu, sebaiknya pasien lebih banyak bertanya kepada dokter, tidak hanya mencakup manfaat tetapi juga risiko pengobatan dan konsekuensinya.

Sumber : Dailymail

(bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top