You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » Pemanis Buatan….Amankah?

Pemanis Buatan….Amankah?

5-fakta-tentang-pemanis-buatan-yang-harus-diketahuiPemanis buatan selama ini diyakini oleh sebagian orang penderita Diabetes atau mereka yang sedang melakukan program diet sebagai pemanis yang aman dan merupakan pilihan yang tepat. Pemanis yang berlabel “bebas gula” ini tentu menjadi pilihan banyak orang dan dengan mudah dapat dijumpai di meja hampir setiap rumah. Pemanis buatan yang juga tidak mengandung karbohidrat ini (tidak meningkatkan kadar gula darah) sudah digunakan jutaan orang di seluruh dunia untuk mencegah gangguan metabolism seperti diabetes tipe 2.

Namun sebuah studi baru menunjukkan bahwa pemanis buatan justru ber potensi terhadap peningkatan berat badan dan diabetes. Studi dari Eran Elinav of the Department of Immunology the Weizmann Institute of Science di Israel mempublikasikan ini dalam the journal Nature.

News Elinav dan rekan mencatat walaupun beberapa studi mendukung rekomendasi pemanis buatan, namun penelitian lain juga menunjukkan bahwa pemanis buatan justru meningkatkan berat badan dan meningkatkan risiko gangguan metabolisme. Sebagai contoh, sebuah studi dari Washington University School of Medicine yang dilansir Medical Today tahun lalu mengklaim pemanis buatan sucralose terkait dengan meningkatnya kadar glukosa dan insulin.

Ada enam jenis pemanis buatan yang disetujui berdasarkan FDA (Foods and Drugs Administration) dalam kategori produk NAS (non-caloric artificial sweetener/pemanis buatan non kalori) yaitu sakarin, sucralose, aspartam, advantame, neotame dan acesulfame potassium.

diabetes_0Ternyata pemanis buatan juga sangat mempengaruhi kondisi bakteri dalam usus pada hewan percobaan (tikus). Selama 11 minggu, beberapa tikus telah diberikan air minum dengan pemanis buatan berupa sakarin, sucralose atau aspartam dan glukosa, sementara yang lain hanya minum air saja atau air yang mengandung gula murni. Tim menemukan bahwa tikus yang meminum air yang mengandung glukosa dan pemanis buatan cenderung mengalami glukosa intolerans, peningkatan kadar gula darah. Hal serupa tidak terjadi pada tikus yang hanya diberikan air minum biasa saja atau air yang hanya mengandung gula murni.

Elinav dan rekan kemudian menilai efek konsumsi jangka panjang pemanis buatan pada manusia dengan menganalisis data percobaan klinis yang sedang berlangsung yang melibatkan 381 peserta non-diabetes. Mereka menemukan adanya hubungan antara konsumsi jangka panjang pemanis buatan dan peningkatan berat badan, kadar glukosa darah puasa yang lebih tinggi dan peningkatan kadar hemoglobin glikosilasi.

Sumber : medicalnewstoday

(ast/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top