Mengapa Harus Gandum Utuh

Roti atau biscuit yang dibuat dari gandum utuh belakangan ini banyak diminati dan dicari. Pasalnya, makanan berbahan dasar gandum olahan lebih banyak mengandung gluten yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan saluran cerna. Pemahaman tentang sumber makanan yang baik ternyata sudah menjadi tren pada kalangan masyarakat. Tidak saja di Indonesia bahkan di Amerika yang notabene makanan pokok mereka adalah roti.

Saat ini hampir sepertiga orang Amerika berusaha menghindari gluten. Berdasarkan data, 1 dari tiga orang atau sekitar 105 juta orang Amerika menderita celiac, penyakit autoimun pada pencernaan di daerah usus halus. Fakta ini yang menjadikan dasar bagi beberapa perusahaan makanan di Amerika seperti General Mills Inc dan Kellogg Co memutuskan untuk mengganti bahan produk mereka dengan bahan bebas gluten. Wacana ini disambut gembira oleh sekitar satu persen orang Amerika yang menderita celiac, demikian rilis dari NaturalNews.com

Namun sebaiknya, sebelum memutuskan untuk menghindari produk makanan yang mengandung gluten konsultasikan terlebih dahulu kepada ahli kesehatan/dokter Anda. Meskipun faktanya 70 persen dari populasi menderita intoleransi gluten, ini masih menjadi perdebatan pro dan kontra dan meskipun telah terbukti bahwa banyak dari penderita celiac yang mengalami perbaikan yang nyata setelah menghindari gluten.

Berbagai penyakit akibat konsumsi makanan tinggi gluten lainnya meliputi gangguan neurologis, diabetes, penyakit jantung, arthritis dan ruam.

Seiring perkembangan tehnologi pertanian, tanaman gandum telah mengalami perlakuan hibridisasi, persilangan, introgesi, bahkan tehnik modifikasi genetic yang dimaksudkan agar tanaman gandum tahan terhadap kondisi lingkungan seperti kekeringan, patogen seperti jamur sehingga dapat meningkatkan hasil panen. Namun sayangnya gandum varietas ini justru meningkatkan kandungan gluten hingga 40 kali dari gluten pada gandum yang dibudidayakan secara tradisional.

(bt)