You Are Here: Home » Warta Sehat » Puasa » Kiat Aman Berpuasa Bagi Anak Kecil

Kiat Aman Berpuasa Bagi Anak Kecil

ibu-dan-anakBulan Ramadhan sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh kaum muslimin. Anak-anak juga tidak kalah semangat dengan orang dewasa dalam menyambut bulan suci yang mulia ini. Tidak jarang, anak-anak yang belum baligh sudah mengutarakan keinginannya untuk ikut berpuasa. Sebagai orangtua, tentu hal ini sangat menggembirakan sekaligus membanggakan. Namun, tidak sedikit pula orangtua yang justru menjadi khawatir dengan kesehatan anak jika mereka ikut berpuasa. Bagaimana kiat bagi anak supaya puasa tidak membahayakan kesehatannya?

Ada begitu banyak manfaat puasa bagi kesehatan anak, diantaranya adalah pola atau jadwal makan menjadi lebih teratur sehingga berdampak positif bagi kesehatan lambung anak. Selain itu, dengan berpuasa, anak tidak lagi makan berlebihan sehingga kemungkinan anak mengalami obesitas (kegemukan) dapat dikurangi. Jajanan yang tidak sehat juga dapat dikurangi selama bulan puasa, karena otomatis anak tidak jajan sembarangan ketika siang hari. Hal ini, tentu akan mengurangi kemungkinan munculnya berbagai penyakit seperti diare dan demam typhoid (typhus) akibat memakan jajanan yang kurang bersih.

Kita harus memperhatikan asupan gizi anak, karena dengan berkurangnya jadwal makan (dari 3 kali menjadi 2 kali sehari), ada kemungkinan terjadi penurunan jumlah makanan yang dikonsumsi anak. Secara umum, prinsip pemilihan makanan dengan jumlah yang cukup dan gizi seimbang harus diutamakan. Peran ibu sangat penting dalam menyediakan menu sahur dan berbuka. Biasakan untuk selalu melengkapi menu makanan keluarga dengan sayur dan buah. Kurangi makanan yang menggunakan bahan pengawet, pewarna, dan penyedap rasa seperti vetsin/MSG (monosodium glutamat). Jika perlu, bisa ditambahkan suplemen khusus untuk anak sebagai pelengkap kebutuhan mineral dan vitaminnya.

Agar puasa anak berjalan lancar, orang tua bisa mempraktekkan kiat-kiat praktis berikut ini :

  1. Berikan makanan yang tinggi kalori dan protein pada anak ketika sahur, supaya anak mempunyai cadangan energi yang cukup untuk beraktivitas selama berpuasa.

  2. Cukupi kebutuhan cairan anak supaya tidak terjadi dehidrasi (kekurangan cairan). Usahakan tercukupi 6-8 gelas cairan. Cairan yang dimaksud tidak hanya air putih, tapi termasuk juga susu, jus buah, kuah sayur, dan lain-lain.

  3. Perhatikan jadwal tidur dan istirahat anak supaya tidak kekurangan atau justru berlebihan.

  4. Ajak anak untuk sahur, karena sahur sangat penting untuk ketahanan anak dalam menjalankan puasa. Bangunkan dengan hati-hati dan terus motivasi anak untuk mau bangun sahur.

  5. puasaHendaknya ibu menyiapkan menu makanan berbuka yang bergizi dan disukai anak, misalnya kurma yang dimakan langsung atau dimodifikasi menjadi puding kurma, kue kurma, es buah kurma dan lain-lain. Hal ini tentu akan makin menambah semangat anak. Jangan berlebihan dalam menyiapkan menu berbuka supaya melatih anak dari kebiasaan makan berlebihan.

  6. Menjelang tidur, kita bisa memberikan susu atau air madu untuk menambah tenaga bagi anak kita setelah mereka banyak melakukan aktivitas seharian.

Berpuasa dengan alasan sebagai bentuk rasa kasih sayang. Padahal, salah satu bentuk rasa kasih sayang pada anak justru dengan memerintahkan mereka untuk mengerjakan syariat-syariat Islam dan membiasakannya. Tentu saja dengan tetap mempertimbangkan jangan sampai memberatkan atau memudharatkan anak-anak. Tak perlu khawatir kesehatan anak akan terganggu karena menjalankan ibadah puasa. Selain usaha-usaha yang ditempuh supaya anak tetap sehat ketika berpuasa, jangan lupa untuk berdo’a demi kebaikan dan kesehatan anak.

Sumber : wordpress

(rsh/bt)

Baca juga :

Pemanasan Global dapat Meningkatkan kejadian Malaria

Pemelihara Kesehatan Tulang Dari Terumbu Karang

Makanan yang Memerangi Bau Dari Bawang Putih

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Comments (1)

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top