You Are Here: Home » Nutrisi & Penyakit » Bahaya Kurang Mineral Mikro

Bahaya Kurang Mineral Mikro

Salah satu zat gizi penting yang harus terpenuhi dalam setiap harinya adalah Zat gizi Mineral. Mineral berperan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh baik di tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Mineral dibagi atas mineral makro (kebutuhan > 100mg per hari) dan mineral mikro (kebutuhan < 100mg). Mineral mikro walaupun dibutuhkan dalam jumlah kecil, namun perannya tidak kalah vital dibandingkan dengan mineral makro. Karena itu kebutuhan Mineral mikro sudah ditetapkan dalam angka kecukupan gizi bagi orang Indonesia antara lain; Besi (Fe), Seng (Zn), Iodium(I), Selenium (Se), Mangan (Mn) , Flour (F), dll.

Kekurangan mineral mikro akan mengakibatkan masalah tersendiri. Simak point-point berikut ini, karena bisa jadi Anda adalah salah satu yang mengalami kekurangan mineral mikro tersebut :

  1. Zat Besi (Fe)

Zat besi merupakan mineral mikro yang paling banyak dibutuhkan dalam tubuh, dan berperan penting untuk : produksi sel darah merah, sebagai alat angkut elektron di dalam sel, juga diperlukan dalam berbagai reaksi enzimatik dalam jaringan tubuh. Sumber zat besi terdapat pada daging, ikan, telur, kacang-kacangan, sayuran hijau tua.

Kekurangan zat besi secara umum dapat menimbulkan gejala; pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh, kesulitan bernafas, jantung berdetak lebih cepat, tidur tidak pulas, sakit saat menstruasi, bibir pecah-pecah, sulit berkonsentrasi serta menurunnya produktivitas belajar dan bekerja.

  1. Seng (Zn)

Fungsi Mikro mineral yang satu ini tak kalah pentingnya, dibutuhkan dalam reaksi lebih dari 200 macam enzim dan protein dalam tubuh manusia, berperan dalam pembentukan DNA (genetik), pemeliharaan keseimbangan asam-basa cairan tubuh, membantu mengeluarkan CO2 dari dalam paru-paru, pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma, pembentukan kekebalan tubuh, dll. Sumber Makanan yang tinggi Seng seperti: Daging sapi, hati, kerang, telur, kepiting, daging kambing.

Kekurangan mineral Seng ditandai dengan adanya gejala antara lain: Rata-rata pertumbuhan yang terlambat, tidak ada selera makan, penyembuhan luka terlambat, kelelahan yang hebat, ketidaknormalan dalam indra perasa dan penciuman, begitu juga dengan penglihatan serta pengaruh pada kesuburan pria karena berpengaruh pada produksi hormon testosteron.

  1. Iodium (I)

Iodium berperan dalam sintesa berbagai hormon pada kelenjar tiroid seperti Troksin yang berkaitan dengan pertumbuhan normal, perkembangan fisik dan mental serta membantu proses metabolisme. Sumber Makanan yang kaya akan Iodium adalah: makan laut seperti udang, ikan, kerang dan juga rumput laut.

Kekurangan mineral ini dapat dikenali dari gejala: malas dan lamban, pembesaran kelenjar tiroid, jika terjadi pada ibu hamil dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin hingga terlahir cacat ataupun pertumbuhan yang terhambat (kreatinisme).

  1. Tembaga (Cu)

Tembaga di dalam tubuh berperan dalam sintesa berbagai enzim, diantaranya adalah enzim yang berperan dalam sintesa protein-protein kompleks jaringan kolagen di dalam kerangka tubuh dan pembuluh darah serta sintesa pembawa rangsangan saraf. Tembaga juga berperan dalam pencegahan anemia. Sumber makanan yang kaya tembaga: kacang-kacangan, biji-bijian, sereal, coklat dll.

Kekurangan tembaga dapat minumbulkan gejala: gagal tumbuh kembang pada bayi, Anemia dan perubahan pada jaringan tulang, Gangguan fungsi kekebalan, depigmentasi rambut dan kulit, perubahan pada kerangka tubuh dan menyebabkan patah tulang dan osteoporosis.

(pj/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top