Pola Asuh Konsinten Membentuk Jiwa yang Matang Pada Remaja

Penggunaan handphone sudah menjadi suatu kebutuhan saat ini. Berbagai aplikasi online yang dengan mudah di unduh melalui handphone semakin memanjakan pengguna sehingga tidak bisa lepas dari gadget.

Tak hanya kalangan pengusaha, karyawan maupun pelajar, seorang Ibu rumah tanggapun umumnya menggunakan handphone untuk menjaga komunikasi dengan suami, anak, keluarga juga hubungan pertemanan.

Namun bagi Ibu rumah tangga pengguna handphone sebaiknya dapat membagi waktu dengan baik antara merawat anak dengan penggunaan handphone. Ketika sedang bersama dengan si kecil dan saat menggondongnya, jauhkan handphone dari genggaman tangan. Perhatian yang terbagi antara handphone dan si kecil dapat menganggu perkembangan otak anak dan dapat menyebabkan gangguan emosi di kemudian hari.

Pertumbuhan jaringan neuron yang kuat pada otak anak membutuhkan rangsangan dari pola pengasuhan yang konsisten. Sedangkan pada pola pengasuhan dengan perhatian si Ibu yang terpecah dapat meningkatkan kemungkinan penyimpangan perilaku pada anak ketika remaja/dewasa seperti ketergantungan obat dan depresi.

Dr. Tallie Z. Baram dari UCI mengatakan bahwa kematangan sirkuit dopamin-reseptor untuk kesenangan otak tidak terjadi saat masih bayi namun dirangsang oleh urutan peristiwa, yang berpengaruh terhadap perkembangankematanganjiwa mereka.

Ketika terjadi inkonsisten pada pola pengasuhan anak, maka anak akan mengalami anhedonia yaitu kondisi dimana si anak mempunyai ketidakmampuan merasakan kesenangan.

Meski masih dalam tahap penelitian, namun tidak ada salahnya untuk mencoba fokus pada pola pengasuhan yang konsisten sehingga dapat mencegah emosional yang berlehihan pada remaja.

Sumber : Sciencedaily

(ast/bt)