You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » Memahami HIV dan AIDS secara Sederhana

Memahami HIV dan AIDS secara Sederhana

aids-hiv-stop1Tanggal 1 Desember dikenal dengan hari AIDS sedunia. Sekitar 36,7 juta jiwa hidup dengan HIV/AIDS dan 1,8 juta anak terinveksi HIV/AIDS. Istilah HIV/AIDS ternyata masih banyak yang membingungkan. Sebenarnya keduanya adalah diagnosa berbeda. Pada peringatan hari HIV/AIDS ini, setidaknya ada yang kita ketahui mengenai pengetahuan sederhana tentang HIV/AIDS.

HIV adalah virus

HIV adalah human immunodeficiency virus, virus yang dapat menginfeksi manusia, menyerang sistem kekebalan tubuh dan mengakibatkan tubuh tidak mampu bekerja efektif dalam melawan penyakit. Tubuh tidak dapat melawan virus HIV sampai benar-benar sembuh. HIV hanya dapat dikendalikan dengan obat.

AIDS merupakan sebuah kondisi

AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) merupakan sebuah kondisi atau sekumpulan gejala. Jika seseorang terinfeksi HIV, maka tubuhnya dapat mengembangkan AIDS. AIDS terjadi ketika HIV sudah menyebabkan kerusakan serius pada sistem kekebalan tubuh dengan kondisi yang kompleks dengan gejala  bervariasi setiap  orang. Gejala ini terjadi karena  sistem kekebalan tubuh yang rusak dan tidak mampu lagi melawan infeksi. Infeksi ini dapat mencakup tuberkulosis, pneumonia, kanker jenis tertentu dan infeksi lainnya.

HIV tanpa AIDS

Penderita bisa saja menderita HIV tanpa harus mengalami AIDS. Banyak ODH (orang dengan HIV) hidup bertahun-tahun tanpa berkembangnya AIDS dalam tubuhnya. Infeksi ini belum ada obatnya, jadi infeksi HIV tidak pernah hilang, walau  AIDS tidak pernah berkembang.

HIV dapat ditularkan dari orang ke orang

Seperti virus lainnya, HIV bisa menularkan dari seorang ke orang lain. Caranya dengan pertukaran cairan darah, hubungan seks tanpa pengaman (kondom), penggunaan jarum bersama yang sudah terinfeksi. Sisi lain menular dari transfusi darah yang terinfeksi HIV dan seorang ibu bisa menularkan infeksi tersebut kepada anaknya selama kehamilan.

HIV tidak selalu disertai gejala

HIV dapat terjadi seperti gejala flu selama 2-4 minggu setelah terinfeksi. Periode waktu ini pendek dan disebut infeksi akut. Sistem kekebalan tubuh berada dalam keadaan lemah, yang mengarah ke masa laten. Sistem kekebalan tubuh tidak dapat sepenuhnya menghilangkan HIV, tetapi dapat mengendalikannya untuk waktu yang lama. Selama dalam periode laten, penderita mampu bertahan selama bertahun-tahun dan orang yang terinfeksi bisa saja tidak mengalami gejala sama sekali. Setelah AIDS muncul , penderita baru akan mengalami banyak kondisi gejala.

Infeksi HIVdapat didiagnosa secara sederhana

Ketika terinfeksi HIV, sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi terhadap virus. Tes darah atau air liur dapat mendeteksi antibodi tersebut dan menentukan apakah seseorang  telah terinfeksi HIV, walaupun tes ini mungkin efektif hanya beberapa minggu setelah infeksi. Tes lain dengan mencari antigen, protein yang diproduksi oleh virus. Tes ini dapat mendeteksi HIV hanya beberapa hari setelah infeksi. Kedua tes yang akurat dan mudah dijalankan.

Diagnosa AIDS lebih rumit

AIDS merupakan tahapan akhir dari HIV. HIV menghancurkan sel-sel imun (sel CD4), salah satu bagian dari diagnosis AIDS berisi jumlah sel tersebut. Seseorang tanpa HIV dapat memiliki sekitar 500 – 1.200 sel CD4. Ketika sel-sel telah turun menjadi 200, orang dengan HIV dianggap memiliki AIDS. Faktor lain menandakan virus AIDS yaitu adanya infeksi oportunistik, penyakit yang disebabkan oleh virus, jamur, atau bakteri.

Pengobatan dan harapan hidup

HIV yang berkembang menjadi AIDS menurunkan harapan hidup karena infeksi dan komplikasi merupakan bagian yang parah dari AIDS. Walau sekarang HIV bisa dikendalikan, sebaiknya penderita tetap berhati-hati dengan komplikasi dan tidak menularkan kepada orang lain.

 

Sumber : healthline.com

(ast/bt)

 

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top