Klorin Dalam Air Minum dan Kran

Klorin adalah desinfektan utama yang digunakan oleh perusahaan air minum untuk memurnikan air minum. Pada proses klorinasi, banyak penyakit yang terbawa air seperti demam tifoid, kolera dan disentri. Beberapa hal yang harus diketahui mengenai klorin dalam air minum/kran, adalah :

• Klorin dapat menyebabkan kekeringan pada kulit, merontokkan rambut dan mematikan bakteri yang menguntungkan pada usus.

• Menurut Dewan Kualitas Lingkungan Amerika Serikat, risiko kanker 93% lebih tinggi terhadap orang yang mengkonsumsi air minum yang mengandung klor dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi air tidak mengandung klor. Januari 2007, sebuah studi di Jurnal Epidemiologi Amerika menemukan bahwa orang yang mengkonsumsi air yang mengandung klor berisiko 35% lebih besar terkena kanker kandung kemih dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsi dan orang yang menghabiskan waktu di kolam renang dan kamar mandi berisiko 57% terkena kanker kandung kemih.

• Klorin menjadi faktor utama dalam terjadinya aterosklerosis yang menyebabkan serangan jantung dan stroke.

• Klorin dalam air minum dapat mematikan bakteri yang menguntungkan dalam usus yang menyebabkan dysbiosis dan mengancam sistem kekebalan tubuh.

• Klorin mempersempit pembuluh darah ke jantung dan otak, sehingga menjadi penyebab terjadinya kepikunan.

Klorin tetap diperlukan dalam proses pemurnian air minum saat ini, tetapi kita perlu memperlakukan air minum/kran sebaik mungkin untuk menghindari terjadinya masalah-masalah kesehatan. Gunakan air sehemat dan seoptimal mungkin untuk mandi (baik shower ataupun berendam), mencuci ataupun memasak dan sebaiknya air yang digunakan adalah air dingin. Lalu bukalah jendela atau ventilasi agar udara yang mengandung klorin dapat keluar dan digantikan dengan udara yang bebas klorin.

Sumber : Daily Health Tip

(vna)