You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » Kesehatan Usus Berpengaruh Terhadap Kesehatan Jantung

Kesehatan Usus Berpengaruh Terhadap Kesehatan Jantung

ususRiset hubungan antara kesehatan pencernaan dengan beberapa penyakit yang mempengaruhi daya tahan tubuh, sudah banyak dilakukan. Ternyata tidak hanya itu, kesehatan pencernaan juga berefek positif bagi kesehatan jantung.

Ada beberapa riset yang menghubungkan antara kondisi mikroba usus dengan kesehatan jantung, diantaranya:

  1. Pengerasan arteri.

Riset dilakukan oleh para peneliti dari the University of Nottingham and King’s College London  dan dipublikasikan dalam the European Heart Journal. Dalam riset ini, probiotik menjadi salah satu cara menurunkan resiko masalah kardiovaskular. Riset melibatkan 617 wanita kembar dan ditemukan bahwa ukuran kekakuan arteri lebih tinggi pada wanita yang kadar mikroba ususnya rendah. Kondisi ini juga bisa meningkatkan resiko diabetes, obesitas, radang lambung dan usus. Menurut Michael Miller, ahli jantung dari Maryland Medical System menyebutkan, peradangan merusak fungsi pembuluh darah yang dipengaruhi mikroba usus tertentu. Seiring waktu, peradangan merusak fungsi lapisan pembuluh darah, pembuluh jadi kaku, pembentukan plak dan terjadi pengerasan.

  1. Penyakit arteri koroner

Kesehatan usus berperan dalam penyakit yang disebut atherosclerotic cardiovascular disease (ACVD)/penyakit kardiovaskular aterosklerosis (plak menumpuk di arteri). Studi tahun 2017 yang dipublikasikan dalam Nature yang melibatkan 218 pasien ACVD yang kotorannya dibandingkan dengan 187 peserta yang sehat. Ditemukan bahwa mikrobiom pada peserta ACVD berbeda jauh dengan yang sehat.

  1. Serangan jantung dan stroke

Dr. Regina Druz seorang dokter dari New York menyebutkan, bakteri usus tertentu dapat mengubah kolin dari telur dan daging merah menjadi zat yang merusak yang disebut trimethylamine N-oxide (TMAO) yang kemudian akan merusak pembuluh darah dan menyebabkan ACVD. Peningkatan kadar TMAO meningkatkan resiko penggumpalan darah dan mengarah ke sakit jantung dan stroke. Faktor ini akan terus meningkat jika ada tekanan darah tinggi, kolesterol dan diabetes. Dr. Elizabeth Klodas seorang ahli jantung menganalisis kurang lebih 2000 pasien jantung, memiliki kadar TMAO lebih tinggi dan beresiko empat kali meninggal dalam lima tahun berikutnya. Itu sebabnya banyak ahli diet merekomendasikan diet rendah lemak jenuh dan mengurangi konsumsi daging merah.

Banyak orang berpikir, keragaman mikrobiom usus dapat ditingkatkan dengan konsumsi probiotik. Sebenarnya tidak sepenuhnya benar, namun memang disarankan karena dapat membantu mengurangi kekakuan arteri. Namun yang penting, probiotik sangat membantu menurunkan kolesterol dan protein C reaktif yang bertanggung jawab pada penyakit jantung. Jadi, tidak ada salahnya masukkan makanan mengandung probiotik ke dalam diet harian.

Sumber : healthline

(ast/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top