Hubungan Antara Penuaan Dengan Sistem Reproduksi Pria
Penuaan merupakan hasil akumulasi dari perubahan organisme atau objek karena waktu. Penuaan pada manusia berkaitan dengan proses multidimensional fisik, psikologis dan perubahan sosial. Penuaan dapat terjadi pada wanita dan pria. Perubahan pada sistem reproduksi pria karena penuaan meliputi perubahan di jaringan testis, produksi sperma dan fungsi ereksi. Perubahan-perubahan ini biasanya terjadi secara bertahap. Tapi bisakah pria yang sudah menunjukkan tanda-tanda penuaan membuahi pasangannya & menjadi ayah?
Tingkat kesuburan bervariasi antara pria yang satu dengan pria yang lain, dan usia juga bukan merupakan alat prediksi yang baik terhadap tingkat kesuburan seseorang. Fungsi dari prostat juga tidak berkaitan erat dengan kesuburan, dan seorang pria masih dapat menjadi seorang ayah meskipun kelenjar prostatnya sudah diambil. Bahkan beberapa orang yang lanjut usia masih bisa dan masih ada yang menjadi seorang ayah.
Volume cairan yang dikeluarkan saat ejakulasi biasanya masih tetap sama, tetapi jumlah sperma hidup yang terdaapt didalamnya biasanya menjadi lebih sedikit.
Penurunan gairah seksual (libido) dapat terjadi pada beberapa pria. Respon seksual juga bisa menjadi lebih lambat dan berkurang intensitasnya. Hal ini berkaitan dengan penurunan kadar testosteron, tetapi hal tersebut juga bisa karena perubahan psikologi atau sosial yang berkaitan dengan penuaan (seperti misalnya berkurangnya minat dari pasangan), adanya penyakit tertentu, adanya kondisi kronis atau penggunaan obat-obatan.
Mengalami penuaan sendiri tidak menghalangi pria untuk dapat menikmati hubungan seksual dengan pasangannya.
Sumber : Medicastore
(vie)