Cuka Apel Bermanfaat Untuk Rambut, Kulit dan Gigi

Cuka Apel telah digunakan sebagai obat yang efektif untuk memperbaiki bermacam-macam penyakit sejak dokter Yunani Kuno Hipocrates. Cuka apel yang dibuat dengan fermentasi gula dari apel mempunyai banyak manfaat untuk komestik yang tidak kita sadari, diantaranya :

1. Memperkuat dan menyegarkan rambut

   Banyaknya produk pasaran yang dijual mengandung bahan-baham kimia yang melucuti minyak alami pada rambut sehingga rambut terasa kering dan rapuh. Cuka apel sebagai alternatif alami untuk perawatan rambut. Selain sebagai antibakteri, antijamur dan antivirus yang dapat mensterilkan kulit kepala dari mikroorganisme berbahaya, cuka apel dapat unclog folikel rambut, menjaga keseimbangan pH dan bahkan memperkuat poros rambut dengan menutup kutikula pada rambut. Hal ini membuat rambut terasa rambut bersih, kuat, bersinar dan sehat. Untuk memperoleh manfaat tersebut, campurkan satu seperempat cangkir cuka apel dengan satu cangkir air, lalu semprotkan ke rambut dan kulit rambut, diamkan selama 3-5 menit, lalu bilas dengan air hangat.

2. Meningkatkan kesehatan kulit

   Cuka apel meningkatkan kesehatan kulit dengan cara merangsang regenerasi sel kulit mati dan meningkatkan imunitas sel kulit untuk mengurangi kerentanan terhadap pencemaran lingkungan. Untuk memperoleh manfaat tersebut, campurkan seperempat cangkir dengan satu cangkir air dan basuhlah ke kulit dengan menggunakan kapas.

3. Membersihkan dan memutihkan gigi

   Cuka apel dapat dijadikan obat kumur karena kemampuannya untuk mengatur metabolisme kalsium dan menghilangkan noda pada permukaan gigi sehingga membuat gigi terlihat lebih putih dan sehat. Untuk memperoleh manfaat tersebut, setelah menyikat gigi, berkumurlah dengan segelas larutan cuka apel (datu sendok teh cuka apel dilarukan dengan satu gelas cuka apel) selama 30-60 detik. Setelah berkumur dengan larutan cuka apel, berkumurlah dengan air biasa. Perlu diingat, cuka apel tidak boleh digunakan sebagai obat kumur, karena keasamannya dapat menyebabkan pengikisan enamel dari waktu ke waktu.

Sumber : Natural News

(vna)