Bagaimana Mengatasi Gila Makan Saat Liburan
Saat liburan yang penuh suka cita pasti tidak lepas dari kuliner. Tak jarang, selama berlibur porsi makan seseorang meningkat bahkan berlebihan. Kondisi ini disebut sebagai Seasonal Affective Disorder (Gangguan Afeksi karena Musim). Meski menimbulkan ketidaknyamanan secara fisik dan suasana hati, bukan berarti kondisi ini tidak bisa dihindari.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi kecanduan makanan di musim liburan.
- Terapi. Kebanyakan orang tidak suka dengan terapi jika mendapatkan masalah. Carilah ahli terapi yang terbiasa menangani problema gangguan makan yang dapat dipercaya dan nyaman. Direkomendasikan juga mereka melakukan Health At Every Size (HAES) yang penting untuk menangani masalah gangguan makan.
- Menggabungkan pola pikir tentang makanan. Makanlah sehari tiga kali dengan cemilan. Banyak orang menjadi Binge karena fisik mereka lapar, bingung mau makan apa akhirnya jadi rakus.
- Belajar untuk menanamkan konsep terdesak. Belajar prinsip mendesak penting ketika datang ke pesta yang banyak makanannya. Hal ini mendorong otak bereaksi tidak banyak makan. Ada dorongan makan, tapi tidak rakus. Dorongan ini bisa bertahan sekitar 20-30 menit kemudian perlu latihan kembali untuk kontrol makan.
- Membuat jadwal pencegahan secara harian. Penting dilakukan terutama disaat liburan. Membuat jadwal misalnya: makan tiga kali sehari, ditulis dalam sebuah cacatan/jurnal.
Banyak orang diluar sana mengalami gangguan binge. Asalkan mau mencari bantuan jika mengalami, maka tidak akan lagi memiliki obsesi pada makanan tertentu. Makan dapat berjalan normal, tidak berlebihan. Cari pemicu awalnya, lalu selesaikan dengan terapi.
Sumber : psychologytoday.com
(ast/bt)