Apa Hubungan Antara Kalium dan Diabetes?

Orang yang menderita diabetes tidak dapat menggunakan insulin sebagaimana mestinya tubuh yang sehat. Diabetes terbagi dua, diabetes tipe 1 yang tidak dapat dihindari dan tipe 2 yang dapat dicegah. Kalium berhubungan dengan kesehatan otot dan mengurangi kram. Hal menarik, ada sebuah studi menyatakan tentang hubungan diabetes tipe 2 dengan rendahnya kalium darah. Satu studi tahun 2011 menemukan bahwa orang yang minum tiazid untuk mengobati tekanan darah tinggi mengalami kehilangan elektrolit kalium. Para peneliti mencatat bahwa kondisi ini dapat meningkatkan risiko diabetes seseorang. Walau begitu, kalium tidak dapat membantu menyembuhkan diabetes.

Pada remaja usia 14 tahun membutuhkan kalium 4.700 miligram, atau 4,7 gram perhari. Perubahan kadar kalium dipengaruhi natrium. Jika kadar natrium tinggi, maka kalium akan rendah, dan sebaliknya. Selain itu faktor lain yang menyebabkan rendahnya kalium adalah penyakit pada ginjal, pH darah tidak seimbang, kadar hormon berubah, sering buang air kecil, muntah atau sedang konsumsi obat kanker.

Jika seseorang berisiko terhadap diabetes atau bahkan memiliki kadar kalium rendah, segera konsultasikan dengan dokter. Biasanya dokter akan meminta tes darah. Jika tes menunjukkan bahwa kadar kalium tidak normal, dokter dapat meresepkan suplemen atau merekomendasikan perubahan pola makan tertentu untuk mengembalikan keseimbangan.

Beberapa sumber kalium diantaranya yaitu kentang panggang, termasuk kentang manis panggang; yogurt plain/tidak manis, kacang merah, buah-buahan misalnya pisang, alpukat, ikan misalnya salmon, cod. Batasi makanan olahan karena sangat miskin kalium. Sehabis berolahraga berat, konsumsi smoothie pisang agar kalium tetap terucukupi. Buatlah perencanaan pola makan dengan kalium seimbang sehingga membantu mencegah diabetes.

Sumber : healthline.com

(ast/bt)