You Are Here: Home » Warta Sehat » Kesehatan Ibu & Anak » Anemia Pada Anak

Anemia Pada Anak

Anemia-ChildNafsu makan yang berkurang pada anak bisa karena berbagai hal, seperti tumbuh gigi, ingin mencoba makanan baru atau karena terlalu asyik bermain. Tetapi ternyata nafsu makan yang berkurang pada bayi dan anak bisa juga merupakan pertanda gejala anemia, apalagi bila disertai dengan muka/telapak tangan dan telapak kaki yang pucat.

Anemia merupakan kondisi dimana tubuh tidak mempunyai cukup sel darah merah yang sehat. Sel darah merah berguna untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Terdapat beberapa jenis anemia, salah satunya adalah anemia karena defisiensi zat besi. Penyebab bayi dan anak-anak bisa mengalami anemia, yaitu mengkonsumsi makanan yang tidak cukup mengandung zat besi, tubuh tidak bisa menyerap zat besi dengan baik, dan pertumbuhan yang cepat pada tahun pertama usia anak menyebabkan anak membutuhkan lebih banyak zat besi.

Pada saat dilahirkan, bayi menyimpan cadangan zat besi di dalam tubuhnya. Tetapi karena mereka tumbuh dengan cepat, maka bayi dan anak-anak butuh untuk menyerap sekitar 1 mg zat besi setiap harinya. Karena anak-anak hanya menyerap sekitar 10 % dari zat besi yang terdapat pada makanan, maka sebagian besar anak-anak perlu untuk menerima 8-10 mg tambahan zat besi setiap harinya. Bayi yang diberi ASI membutuhkan kurang dari jumlah tersebut karena zat besi diserap 3 kali lebih baik bila terdapat dalam ASI.

Gejala-gejala yang tampak pada bayi yang mengalami anemia yaitu lapisan putih pada mata yang berwarna sangat pucat atau kebiru-biruan, adanya darah dalam feses, kuku yang rapuh, menurunnya nafsu makan, lelah, sakit kepala, rewel atau sering menangis, kulit yang pucat, nafas yang pendek, sariawan pada lidah, gemar mengkonsumsi makanan yang tak biasa, lemah.

Untuk mengatasi anemia karena defisiensi zat besi pada bayi, bisa diberikan suplemen zat besi (Ferrous sulfate) yang diberikan melalui mulut (oral). Zat besi sebaiknya dikonsumsi pada keadaan perut kosong, tetapi banyak orang yang mengkonsumsinya dengan makanan untuk menghindari terjadinya gangguan pencernaan. Cara lain untuk meningkatkan penyerapan zat besi ialah dengan cara mengkonsumsinya bersama dengan vitamin C.

bayi--003The American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan agar semua bayi untuk diberikan ASI atau susu formula yang telah difortifikasi dengan zat besi setidaknya sampai berusia 12 bulan. AAP juga tidak merekomendasikan untuk memberikan susu sapi pada anak yang masih berusia dibawah 1 tahun. Pengaturan pola makan merupakan cara yang paling penting dalam hal pencegahan dan penanganan terjadinya anemia karena defisiensi zat besi. Makanan dengan sumber zat besi yang baik adalah apricots, sayuran hijau, oatmeal, prunes, kismis, bayam, dan ikan tuna. Sumber zat besi yang lebih baik adalah ayam dan daging lainnya, kacang-kacangan, telur, ikan, kedelai, kalkun. Sumber zat besi yang terbaik adalah susu formula bayi yang telah difortifikasi dengan zat besi, ASI (zat besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh anak), cereal untuk anak yang telah difortifikasi dengan zat besi, hati. Dengan memberikan asupan gizi yang baik pada anak, dapat menghindari terjadinya masalah kesehatan yang bisa mengganggu pertumbuhan dan perkembangan si buah hati.

Sumber : Medicastore

(vie)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top