4 Suplemen Penambah Berat Badan
Mempunyai bentuk dan berat tubuh ideal memang dambaan setiap orang. Maka tak heran jika untuk mencapai ini, orang rela melakukan diet, baik untuk menurunkan berat badan maupun menaikkan berat badan.
Ada juga orang yang ingin membentuk badannya menjadi sedikit berotot, kuat dan sehat.Untuk mencapai ini, makanan dan olahraga harus diperhatikan untuk menunjang program diet menaikkan berat badan. Meski ada banyak suplemen yang ditawarkan, itu bukan satu-satunya solusi, karena suplemen hanya membantu menyediakan protein dan kalori jika berolahraga keras. Ada 4 suplemen yang dapat meningkatkan berat badan.
Protein adalah komponen penting otot. Riset membuktikan orang dewasa yang ingin menaikkan otot dan berolahraga mengkonsumsi suplemen protein sebagai bagian dari makanan mereka. Institute of Medicine menyarankan bahwa 10–35% dari kalori harian mesti berasal dari protein. Banyak periset menyarankan kebutuhan harian protein untuk meningkatkan massa otot sekitar 1,4-2,0 gram per kg berat badan. Konsumsinya bisa berupa serbuk atau bar. Hanya, pastikan jika konsumsi suplemen protein, tetaplah berolahraga.
- Kreatin
Kreatin sudah ada di dalam tubuh dan jika ditambahkan dari suplemen, kreatin dalam otot akan meningkat dengan cepat. Riset banyak menunjukkan, suplemen kreatin meningkatkan kinerja olahraga dan penambahan otot dari waktu ke waktu. Konsumsi kreatin pertama kali selama 5 sampai 7 hari biasanya dengan dosis 20 gram dibagi dalam beberapa kali/hari. Kemudian dosis selanjutnya sekitar 3 sampai 5 gram/hari tanpa batas waktu. Kreatin monohidrat banyak digunakan dalam suplemen.
- Penambah berat badan
Suplemen digunakan pada orang yang susah sekali naik berat badan dan membutuhkan jumlah kalori tinggi. Kelebihan produk ini adalah mudah dibawa saat bepergian. Dalam satu kali sajian bisa megandung 1250 Kalori, 252 gram karbo, 50 gram protein.
- Suplemen olahraga
Harus dikonsumsi berbarengan dengan olahraga.
- Suplemen lainnya. Ada beberapa suplemen yang dapat membakar lemak dan meningkatkan masa otot dari waktu ke waktu, yaitu:
- Kafein. Mampu meningkatkan kinerja olahraga yang seiring waktu akan meningkatkan kerja otot. Namun perlu ditambahkan dengan asupan kalori dan protein yang tinggi.
- Citrulline. Asam amino yang diproduksi tubuh dan bisa ditemukan dalam makanan. Fungsinya untuk meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh. Riset membuktikan, olahraga yang diimbangi dengan konsumsi rutin suplemen ini mampu meningkatkan massa dan kekuatan otot.
- Beta Alanin. Asam amino yang diproduksi alami oleh tubuh, membantu otot melawan kelelahan selama berolahraga. Riset menunjukkan Beta Alanin membantu meningkatkan kerja olahraga secara intensif dan menguatkan otot.
- Beta-hydroxy beta-methylbutyrate (HMB). Merupakan molekul yang diproduksi ketika leusin asam amino dipecah dalam tubuh. Selain itu, MHB dapat membantu mengurangi pemecahan protein otot dan meningkatkan penambahan otot.
Namun ada juga suplemen yang tidak efektif walau diklaim dapat meningkatkan massa otot. Diantaranya:
- Branched-chain amino acids (BCAA) hampir ditemukan dalam semua makanan sumber protein. Jadi tidak perlu lagi konsumsi suplemennya.
- Penguat testosteron. Termasuk di dalamnya tribulus terrestris, fenugreek, asam D-aspartat, ashwagandha dan DHEA. Menurut riset, penguat testosteron sama sekali tidak efektif meningkatkan massa otot.
- Conjugated linoleic acid (CLA) mengacu pada kelompok asam lemak tertentu dengan kemungkinan manfaat kesehatan. Hanya dapat membantu menurunkan berat badan, tapi tidak untuk meningkatkan massa otot.
Sumber : healthline.com
(ast/bt)