Virus Baru Mematikan Ditemukan di Arab Saudi

Coronavirus MERS-CoV yang diduga mirip SARS dan enam kasus baru yang teridentifikasi ditemukan  lagi di Arab Saudi. Pakar internasional mengatakan negara-negara di dunia harus melakukan standarisasi pendekatan untuk menangani penyakit tersebut.

Kasus-kasus terbaru tersebut membawa total jumlah yang terinfeksi di seluruh dunia mencapai 70, dengan 39 telah meninggal sejak virus MERS diidentifikasi tahun lalu.

Pertemuan para ahli di kantor pusat Organisasi Kesehatan Dunia di Kairo mengatakan bahwa negara-negara harus meningkatkan pengawasan untuk penyakit pernapasan akut, segera menyelidiki kelompok pneumonia dan laporan yang dikonfirmasi atau diduga kasus MERS dalam waktu 24 jam.

Sejauh ini sebagian besar kasus baru terjadi di sekitar Arab Saudi, di mana 55 orang telah dikonfirmasi terinfeksi virus ini, 33 orang di antaranya telah meninggal. Hal ini menjadi ancaman tersendiri bagi jemaah haji yang akan menunaikan ibadah hajinya tahun ini.

Bersamaan dengan pengumuman korban meninggal terbaru, Kementerian Kesehatan Saudi mengatakan, terdapat seorang wanita berusia 41 tahun di Riyadh dalam kondisi stabil meskipun elah terinfeksi virus ini, dan pasien 32 tahun dengan kanker juga dirawat.

Pada Kamis (20/6), dikonfirmasi bahwa terdapat empat kasus baru, termasuk tiga petugas kesehatan, yang semuanya berhasil pulih. Para peneliti mengatakan Sindrom Pernapasan Timur Tengah alias MERS, bahkan lebih mematikan daripada SARS dan mudah ditularkan ke orang lain.

Gejala penyakit ini meliputi batuk, demam dan radang paru-paru dan telah menyebar dari Teluk menuju Prancis, Jerman, Italia dan Inggris.

Source : ReutersHealth.com

(ang/bt)