Produk-Produk Yang Mengandung Gluten

Gluten biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan daging tiruan pada menu vegetarian. Meski gluten mengandung tinggi protein, namun tidak semua orang mampu menerimanya khususnya pada anak-anak dan orang dewasa penderita autis.

Pengolahan protein dan peptide dari gluten berbeda dengan orang normal lainnya, sehingga dapat memperburuk gejala termasuk perburukan perilaku kognitif dan kemampuan bicara.

Pengaturan diet bebas gluten bukan tanpa alasan. Dalam sebuah studi kecil di Denmark pada tahun 2010 dari anak-anak usia 4 sampai 11 tahun, beberapa anak-anak menunjukkan perbaikan yang signifikan setelah 8, 12, dan 24 bulan pada diet GFCF (Gluten Free-Casein Free/ Pola diet bebas gluten dan kasein). Para peneliti di Penn State mengamati hampir 400 anak penderita autis dan menemukan bukti bahwa diet GFCF memperbaiki gejala seperti hiperaktif, marah, masalah dengan kontak mata dan keterampilan berbicara serta penyakit fisik seperti ruam kulit dan  kejang.

Penggunaan produk harian seperi pasta gigi, shampoo, sabun, kondisioner, deodorant, dll sebaiknya pastikan terbuat dari bahan alami. Gluten pada produk harian tersebut umumnya tidak terdaftar dalam label.

Mainan anak-anak sangat mungkin mengandung gluten. Beberapa crayon dan juga play doh (lilin mainan) dapat mengandung gluten. Cobalah untuk membuat lilin mainan yang aman, atau carilah yang organik tanpa gluten. Selain terdapat pada mainan, gluten juga ada di lem, lem berbentuk stick/batang, krayon paste, plester tape, bantalan tinta, stiker. Selain itu juga yang terduga mengandung gluten yaitu plester, amplop, perangko, kosmetik (digunakan orangtua, lalu dibuat mainan oleh anak).

Jika tidak memungkinkan menyingkirkan semua bahan ber gluten yang bisa membuat anak buruk gejala autistiknya, cobalah diberikan label pada setiap barang yang bisa dia telan atau disentuh, sehingga anak lebih aman.

Sumber : Special-Ism

(ast/bt)