Pekerjaan-Pekerjaan Yang Bikin Susah Tidur

Susah tidur juga ternyata berhubungan dengan pekerjaan tertentu. Apa saja sih?

1. Reporter siaran langsung. Wartawan, produsen dan kameramen siaran langsung dituntut siaga 24 jam. operator kamera memberikan laporan berita live sepanjang malam. Hal ini tentu akan membuat harus terus terjaga dan pola tidur menjadi tidak teratur.

2. Pengontrol penerbangan. Pekerjaan ini menuntut selalu siaga saat tugas dan sistem kerja shift yang mengganggu ritme jam tidur (ritme sikardian) dan membuat orang mengalami kesulitan beradaptasi.

3. Administrator jaringan. Administrator jaringan memastikan bahwa layanan berbasis web yang tersedia untuk pengguna harus 24jam/7hari. Semua ini dapat mengubah pergeseran pola tidur dan dapat memiliki resiko terhadap kesehatan.

4. Dokter magang. Dokter magang 2x lebih mungkin untuk kecelakaan mobil setelah melakukan shift panjang dan juga lebih mungkin membuat kesalahan dalam mendiagnosa pasien.

5. Pekerja pabrik. Pabrik juga menjalani sistem kerja shift. Pekerja shift lebih mungkin tidur kurang dari 6 jam sehingga beresiko mengantuk, lelah atau meningkatkan resiko kecelakaan kerja. Kurang tidur juga telah dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, diabetes dan depresi.

6. Perawat. Shift kerja juga harus dijalani perawat. Untuk memberikan perawatan pasien terus menerus, perawat banyak juga akhirnya bekerja berjam-jam. Penelitian menunjukkan orang cenderung kurang waspada dan fokus selama empat jam terakhir dari pergeseran 12-jam.

7. Orangtua baru. Ketika bayi baru lahir bangun setiap beberapa jam, sulit bagi orangtua untuk mendapatkan peregangan dan tidur nyenyak. Satu studi menemukan seorang ibu baru mesti tidur sekitar tujuh jam setiap malam, tapi tidur yang terbangun-bangun dan tidak menyegarkan. Untungnya, situasi biasanya membaik saat bayi berusia 16 minggu.

8. Senior manajer. Senior manajer sering lembur kerja dalam menyelesaikan tugasnya maupun mengawasi timnya. Studi menunjukkan Anda bekerja dengan jam lebih, semakin sedikit pula Anda tidur dan kurang tidur berhubungan langsung dengan ketidakpuasan kerja.

9. Polisi. Instansi kepolisian juga menggunakan kerja shift agar tidak ada petugas yang selalu jaga malam. Pergeseran shift memiliki tantangan sendiri dimana pergantian antara pergeseran hari dan shift malam lebih bermasalah daripada beralih antara pergeseran hari dan shift sore.

10. Analis keuangan. Mengawasi pasar bursa dapat memerlukan jam kerja yang aneh karena perbedaan waktu. Sekitar 62% profesional yang sukses bekerja lebih dari 50 jam/minggu, 10% bekerja lebih dari 80 jam/minggu. (Center for Work-Life Policy).

11. Pilot penerbangan komersial. Pilot juga menghadapi jam kerja tidak teratur, shift panjang dan jet lag saat melakukan perjalanan melalui beberapa zona waktu. Untuk menghindari kelelahan, FAA punya pedoman ketat pada waktu penerbangan dan waktu istirahat pilot. Dalam 24 jam sebelum penerbangan, pilot setidaknya harus istirahat delapan jam tanpa terganggu.

12. Supir truk. Supir truk pembawa barang jalan malam hari untuk mengurangi stress karena macet, tapi jalan dimalam hari juga mengubah pola tidur, sehingga bisa menyebabkan kecelakaan karena mengantuk.

13. Bartender

Karena ganti waktu yang seharusnya tidur dipakai untuk bekerja, akan ada banyak gangguan mudah datang, diantaranya adalah insomnia. Gejala-gejala termasuk insomnia, kelelahan, lekas marah, penurunan kewaspadaan, dan kesulitan berkonsentrasi. Pekerja shift juga lebih mungkin untuk terkena penyakit perut dan jantung.

Tips yang dapat dipraktekkan adalah cobalah untuk bekerja dalam jam/shift yang sama pada rentang waktu tertentu dan ambil istirahat yg cukup sebelum mengubah shift untuk rentang waktu berikutnya, minum kafein satu jam sebelum bekerja, bekerja bersama teman, berjalan-jalan pada saat mulai mengantuk dan tidur sianglah sebelum malamnya kerja.

sumber: http://www.webmd.com/sleep-disorders/ss/slideshow-worst-jobs-for-sleep

(ast/ih)