You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » Manfaat lain dari coQ10

Manfaat lain dari coQ10

CoQ10, yang bemitokondriarada di dalam mitokondria ini merupakan suatu enzim alami yang sangat vital bagi tubuh manusia, berfungsi dalam pembentukan energi dasar yaitu ATP sebagai pembangkit listrik sel.

Dalam dunia pengobatan, coQ10 digunakan dalam terapi dari beberapa masalah kesehatan, misalnya membantu mengobati tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, meningkatkan sistem fungsi kekebalan tubuh, memberikan dorongan energi bagi penderita kelelahan berkepanjangan, mengurangi kadar kolesterol yang tinggi dalam darah, menstabilkan kadar gula darah pada penderita diabetes, mengobati penyakit gusi, memperlamba
t masalah demensia, meningkatkan jumlah dan motilitas sperma, mencegah dan mengobati migrain. Ternyata, selain itu, masih ada manfaat hebat lain dari coQ10 yaitu:

  1. Menjaga otak setelah serangan jantung. Orang yang mengalami serangan jantung dapat mengalami kerusakan otak akibat gangguan oksigen ke otak. Empat puluh sembilan pasien yang menderita serangan jantung kemudian menerima resusitasi cardiopulmonary dipilih secara acak untuk pengobatan hipotermia (penurunan suhu tubuh) ditambah CoQ10 atau hipotermia ditambah plasebo. Perlakuan hipotermia melibatkan pasien yang ditempatkan di atas kasur permukaan dingin. Para pasien kemudian diberikan baik cair CoQ10 (250 mg diikuti dengan 150 mg tiga kali sehari selama lima hari) atau placebo melalui selang nasogastrik. Temuan luar biasa menunjukkan bahwa kelangsungan hidup tiga bulan pada kelompok CoQ10 68%, dibandingkan dengan 29% pada kelompok plasebo. Coenzyme Q10 membantu mengurangi angka kematian akibat serangan jantung sebesar 57%. Para peneliti juga menemukan bahwa 36% pasien dalam kelompok CoQ10 memiliki hasil neurologis lebihn baik pada tiga bulan, dibandingkan hanya 20% pada kelompok plasebo.
  2. Mencegah timbulnya migrain. Pada Februari 2005 issue of Neurology, terdapat penelitian menjelaskan percobaan terkontrol plasebo 42 pasien di Switzerland. Pasien yang menderita migrain selama satu tahun atau lebih, dengan dua sampai delapan serangan per bulan, secara acak diberikan 100 mg CoQ10 atau plasebo, tiga kali sehari. Pada akhir percobaan tiga bulan, jumlah rata-rata serangan migrain bulanan turun dari 4,4 ke 3,2 pada kelompok CoQ10, dibandingkan dengan penurunan dari  4,4 ke 4,3 pada kelompok plasebo. Tambahan CoQ10 berkurang frekuensi migrain sebesar 27%.
  3. Perlambatan degenerasi makular. Penyakit yang bisa terjadi pada orang diatas 60 tahun. Secara perlahan, penglihatan utama mulai kabur sampai seseorang tidak dapat lagi melakukan tugas utama secara rinci, misalnnya membaca atau mengemudi. Mata dapat mengalami kerusakan oksidatif akibat radiasi sinar ultraviolet dan polusi. Dalam uji coba baru-baru ini, penggunaan antioksidan telah terbukti untuk melawan degenerasi makula terkait usia. Misalnya, dalam sebuah percobaan klinis 11 orang dengan tehnik double blind yang dilakukan oleh National Eye Institute, bahwa kombinasi dari antioksidan ditambah seng
    melambat perkembangan degenerasi makula pada orang dengan penyakit menengah atau lanjutan sekitar 25%. Para peneliti melaporkan hasil dari double-blind, placebo-controlled trial mereka dalam jurnal Opthalmologica. Lebih dari 100 pasien dengan degenerasi makula awal terkait usia secara acak menerima dua kapsul per hari yang mengandung 200 mg asetil-L -carnitine, 780 mg asam lemak omega-3 dan 20 mg CoQ10 atau kapsul yang mengandung kuantitas minyak kedelai yang sama. Pada akhir periode pengobatan 12 bulan, para peneliti menemukan peningkatan signifikan. Hanya satu dari 48 pasien (2%) pada kelompok perlakuan menunjukkan perburukan nyata di bidang visual berarti cacat (bintik-bintik buta), titik akhir studi primer, dibandingkan dengan 9 dari 53 pasien (17%) pada kelompok plasebo.
  4. Memperlambat progresi penyakit neurodegeneratif.  Penelitian yang dilakukan oleh Clifford Shults, MD, profesor ilmu saraf di University of California di San Diego School of Medicine pada Parkinson, sel-sel otak yang memproduksi dopamine neurotransmitter progresif mati. Studi menunjukkan bahwa disfungsi mitokondria dan berkurang mitokondria tingkat CoQ10 sering terjadi pada penderita Parkinson. Pertama terkontrol plasebo multicenter klinis CoQ10 pada pasien dengan penyakit Parkinson awal yang tidak diobati ini. Pada tahap II ini 80 pasien secara acak untuk menerima salah satu dadownloadri tiga dosis yang berbeda CoQ10 (300 mg / hari, 600 mg / hari atau 1200 mg / hari) dengan vitamin E, atau vitamin E yang mengandung plasebo. Pasien diikuti selama 16 bulan atau sampai peserta diperlukan levodopa, terapi obat standar untuk mengelola gejala penyakit. Hasilnya, disampaikan dalam Archives of Neurology, menunjukkan bahwa pasien yang menerima dosis terbesar CoQ10 (1200 mg / hari) memiliki perbaikan 44% dalam fungsi mental, gerakan, dan kemampuan untuk mela
    ksanakan aktivitas sehari-hari dibandingkan pasien yang menerima placebo.  Begitu juga pada dosis CoQ10 dari 300 mg / hari dan 600 mg / hari juga dibandingkan dengan kelompok plasebo. Para penulis menyimpulkan bahwa CoQ10 adalah aman dan ditoleransi dengan baik pada dosis sampai 1200 mg / hari.

 

Sumber : lifeextension.com
(ast/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top