Kanker Tiroid dan Perawatannya

Sebuah studi menyatakan meningkatnya jumlah penderita kanker tiroid terjadi karena perawatan yang terlalu berlebih. Menurut seorang penulis, sebuah survey pada tahun 1975 mencatat bahwa jumlah penderita kanker tercatat tiga kali lipat darisebelumnya, diantaranya yaitu kanker tiroid papiler bentuk yang umum dan kurang agresif.

Menurut Dr H.Gilbert Welch, seorang profesor dari the Dartmouth Institute for Health Policy and Clinical Practice mengatakan bahwa kanker tiroid sebenarnya bisa diperlakukan seperti kanker prostat yang berkembang lambat, untuk prngobatan tidak juga harus agresif. Yang perlu diwaspadai adalah kanker tiroid papiler kecil dan perlu penelusuran yang dalam.

Sedang menurut peneliti lain yaitu Dr. David Cooper profesor dari Johns Hopkins University School of Medicine, diagnosa lain bisa saja terjadi pada kanker ini. Semuanya tergantung pada kemampuan dokter dalam menganalisis, jangan sampai terbawa pada kanker yang tidak terbendung, kemudian dilakukan proses invasif misalnya biopsi atau operasi.

Sejak tahun 1975 kasus kanker tiroid mencapai hampir tiga kali lipat. Dan umumnya mereka menderita kanker tiroid kapiler. Meskipun demikian, angka kematian akibat kanker tiroid tidak berubah, sekitar 0,5 kematian per 100.000 orang.

Menurut Dr Brian Burkey, seorang otolaryngologist dari Cleveland Clinic mengatakan bahwa kanker tiroid memiliki 95% tingkat kesembuhan dan intensif baru akan dilakukan jika sudah dalam kategori progresif. Dengan biopsi nodul tiroid, maka kanker bisa diobati, begitu juga dengan kanker tiroid papiler. Sehabis itu, pasien sebaiknya minum obat, untuk menggantikan tiroksin dan triiodothyronine, hormon yang dihasilkan oleh tiroid. Juga terlalu dini jika kanker tiroid diobati sampai tuntas/dihilangkan. Kanker ini bisa diobati dengan pengobatan standar. Laporan ini dipublikasikan pada 20 februari di jurnal JAMA Otolaryngology-Head & Neck Surgery.

Sumber : News, cancer.org

(ast/bt)