Anak Autis Berisiko Mengalami Gangguan Makan

Para peneliti dari Marcus Autism Center and the Department of Pediatrics di Emory University School of Medicine melakukan penelitian meta-analisis komprehensif berkaitan dengan gangguan makan pada penderita autisme.

Pemeriksaan status gizi pada kelompok anak autis, menunjukkan hasil signifikan tentang rendahnya asupan kalsium dan protein dan tingginya kejadian malnutrisi. Hasil ini dilaporkan dalam Journal of Autism and Developmental Disorders. “Penelitian ini tidak hanya menyoroti pentingnya menilai kekhawatiran waktu makan sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin, tetapi juga menyarankan perlunya fokus yang lebih besar untuk diet dan nutrisi pada kelompok anak dengan autisme.” kata William Sharp, PhD, behavioral pediatric psychologist dari the Pediatric Feeding Disorders Program di Marcus Autism Center.

Gangguan makan yang kronis meningkatkan risiko anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang buruk, termasuk kekurangan gizi, retardasi pertumbuhan, menurunnya perilaku sosial dan prestasi akademis yang buruk. Masalah makan dan pola diet yang buruk pada anak-anak autis dapat beresiko jangka panjang terhadap komplikasi medis, termasuk rendahnya densitas tulang yang berkaitan dengan kejadian osteoporosis, obesitas dan penyakit degeneratif lainnya saat menginjak masa remaja hingga dewasa.

“Studi ini adalah yang pertama untuk mengukur dampak dari gangguan makan pada populasi autisme,” kata Sharp. “Kami berharap dengan menggunakan temuan ini, maka dapat memperluas program penelitian untuk anak-anak dengan gangguan autisme dan perilaku makan melalui Program Pediatric Feeding Disorders.

Source : MedicalXpress.com

(ang/pjr)