You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » Meningitis TB, Bentuk Serangan TBC yang Paling Berbahaya.

Meningitis TB, Bentuk Serangan TBC yang Paling Berbahaya.

meningitisMeningitis merupakan salah satu infeksi pada susunan saraf pusat yang mengenai meningea (selaput otak dan selaput medulla spinalis) sehingga sering disebut dengan radang selaput otak.. Meningea adalah selaput yang menyelimuti struktur otak dan sumsum otak belakang yang berfungsi melindungi struktur syaraf yang halus dan pembuluh darah dan mengeluarkan cairan serebrospinal.

Kebanyakan kasus meningitis disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit yang menyebar dalam darah ke cairan otak.. Bakteri penyebab meningitis adalah bakteri Tuberculosis (Mycobacterium tuberculosis) adalah Pneumococcus, Meningococcus, Haemophilus influenza, Staphylococcus, Escherichia coli dan Salmonella. Sedangkan virus penyebab meningitis biasanya adalah Enterovirus. Dari jenis jamur ada jamur Cryptococcus neoformans dan Coccidioides immitris.

Meningitis Tuberkulosis merupakan salah satu bentuk meningitis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberkulosa yang menyebar ke otak dari bagian tubuh yang lain. Meningitis TB merupakan salah satu komplikasi TB primer. Morbiditas dan mortalitas (angka kesakitan dan kematian) penyakit ini tinggi. Tahun 1990 morbiditas meningitis TB 6,2% dari TB ekstrapulmonal (TB non paru). Sama dengan TB primer, insiden meningitis TB umumnya bergantung pada status sosio-ekonomi, higieneitas masyarakat, umur, status gizi dan faktor genetik yang menentukan respon imun seseorang. Penyakit ini dapat menyerang semua umur, anak-anak lebih sering dibanding dengan dewasa terutama pada 5 tahun pertama kehidupan. Jarang ditemukan pada usia dibawah 6 bulan dan hampir tidak pernah ditemukan pada usia dibawah 3 bulan. Malnutrisi merupakan salah satu faktor predisposisi berkembangnya infeksi TB. Meningitis TB biasanya terjadi 3–6 bulan setelah infeksi primer. Walaupun meningitis dikatakan sebagai peradangan selaput meningea, kerusakan meningen dapat berakibat edema otak, penyumbatan vena dan memblok aliran cairan serebrospinal yang dapat berakhir dengan hidrosefalus, peningkatan tekanan intrakranial dan herniasi (jaringan otak berpindah dalam beberapa cara karena peningkatan tekanan intrakranial/tekanan di dalam tengkorak). 

3 Stadium gejala Klinis Meningitis TB

Stadium I (Awal), non spesifik : apatis, iritabilitas, nyeri kepala, malaise, demam, anoreksia

Stadium II (Intermediate), Gejala menjadi lebih jelas :

  • Mengantuk, kejang,

  • Defisit neurologik fokal : hemiparesis (lemah motorik separuh badan), paresis saraf kranial

  • Hidrosefalus, papil edema

Stadium III (Lanjut) : Penurunan kesadaran, disfungsi batang otak, dekortikasi, deserebrasi

Untuk menegakkan diagnosa, selain anamnesa (berdasarkan gejala klinis, riwayat keluarga) diperlukan pemeriksaan pendukung bisa berupa pemeriksaan lumbal fungsi, tes tuberkulin, Ziehl-Neelsen (ZN), kultur CSS (PCR, ELISA dan Aglutinasi latex), Rontgen thorax, CT Scan atau MRI. Ini perlu untuk menentukan penatalaksaan medis yang tepat. Lebih cepat diketahui penyebab lebih baik. Jika stadiumnya masih ringan penderita meningitis mungkin dapat sembuh total, tetapi karena umumnya terlambat dikonsultasi sehingga banyak yang berakhir dengan cacat motorik atau mental bahkan meninggal.

 

Sumber : http://ilper.wordpress.com/2012/05/18/meningitis-tuberkulosa/

http://emedicine.medscape.com/article/1166190-overview —-

http://forbetterhealth.files.wordpress.com/2009/01/meningitis.pdf

 

(ih) 

 

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top