You Are Here: Home » Warta Sehat » Puasa » Diet Puasa Bagi Penderita Ginjal Kronis

Diet Puasa Bagi Penderita Ginjal Kronis

83.-Pencangkokan-Ginjal-bukan-Penjamin-Kesembuhan-Total-Pasien-Gagal-GinjalMengidap penyakit ginjal kronik memang bukan akhir dari segalanya. Bahkan untuk berpuasa pun masih memungkinkan dan bukan merupakan halangan. Hanya saja, memang tidak semua penderita ginjal kronik bisa melaksanakan ibadah ini. Apa saja yang mesti diperhatikan?

Orang sehat tanpa gangguan ginjal kronik yang berpuasa, sebenarnya akan mengeluarkan jumlah air seni dan kadar mineral dalam urin tidak terlalu berbeda dengan kondisi tidak berpuasa. Lalu, bagaimana dengan pasien PGK yang berpuasa? Apakah akan menganggu pengeluaran air seni dan kadar mineral seperti natrium, kalium di dalamnya?

Puasa, tidak menyebabkan perubahan kadar natrium dan kalium dalam serum dan hal ini telah dibuktikan pada uji puasa jangka lama. Namun, memang ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada pasien PGK saat berpuasa, yaitu adanya potensi terjadinya penumpukan kalium dalam darah (hiperkalemia) dan fungsi ginjal serta elektrolit dalam darah perlu dipantau.

Bagi yang menjalani dialisis (cuci darah), perlu waspada karena bila mengkonsumsi makanan dan minuman secara berlebihan saat berbuka, dapat menyebabkan kenaikan kadar kalium darah dan berat badan, serta kelebihan cairan diantara tenggang waktu dialisis.

Dampak puasa pada kesehatan juga diulas dalam sebuah jurnal kesehatan, yaitu Annalys of Saudi Medicine, tahun 2002, oleh Dr. Fereidoun Azizi. Dalam ulasannya dijelaskan bahwa pasien PGK yang menjalani transplantasi ginjal dan terapi imunosupresi dengan respon penerima organ transplan yang baik, puasa tidak menimbulkan dampak buruk.

Puasa dapat meningkatkan detoksifikasi (pembersihan racun) dan regenerasi sel. Pada pasien dengan transplantasi ginjal harus minum air lebih dua liter, yaitu untuk meringankan kerja ginjal dengan mengencerkan bahan toxin yang dibuang ke ginjal.

Dalam keadaan puasa pemasukan air sulit mencapai 8 gelas. Namun, usahakan minum 6 gelas. Selanjutnya, untuk meringankan beban ginjal dapat dilakukan dengan mengurangi makanan berprotein tinggi (asupan protein yang dianjurkan adalah 0,6 g/kgBB/hari) dan sahur dengan buah-buahan.


Untuk pasien PGK yang berpuasa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :

  1. Pengaturan diet, yaitu rendah protein, rendah garam dan rendah kalium. Adapun makanan yang tinggi kalium di antaranya buah pisang, melon, semangka, pir dan kiwi. Hindari daging (termasuk ayam), sedangkan sayuran, sawi, jagung dan tomat, seafood (cumi, lobster dan salmon) tidak dilarang. Tidak dilarang mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi seperti susu, tahu, tempe, telur, ikan dan daging sapi asal tidak berlebihan.

  2. Keperluan air minum, saat berbuka minumlah satu gelas teh manis hangat atau air hangat ditambah madu, diikuti dengan kurma atau sari buah. Usai shalat magrib, minum segelas air lalu makan seperti biasa. Usai shalat tarawih makanlah makanan ringan ditambah minum air.

  3. tips-dietUsahakan sahur dan buka dengan menu empat sehat lima sempurna untuk mencukupi asupan protein.

  4. Jangan lupa makanan tinggi serat seperti sayur mayur dan buah-buahan.

  5. Olah raga tetap diperlukan. Lakukan olahraga satu jam sebelum berbuka. Obat diminum bersamaan saat sahur dan buka serta menjelang tidur.

  6. Jalin komunikasi yang baik dengan dokter untuk mendapatkan kondisi kesehatan dan kualitas hidup yang optimal

  7. Dengan berpuasa selama hampir 13 jam, diharapkan dapat membantu pasien PGK membatasi asupan cairan dan protein. Namun perlu diingat bahwa saat berbuka dan sahur, jumlah asupan makanan dan minuman tetap harus dalam batas yang wajar agar fungsi ginjal tetap terjaga. Sebaiknya pasien PGK berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, agar tidak ragu lagi saat menjalani ibadah puasa Ramadhan.

Sumber : ikcc

(rsh)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top