You Are Here: Home » Warta Sehat » Puasa » Berpuasa Bagi Pasien Gangguan Ginjal

Berpuasa Bagi Pasien Gangguan Ginjal

cuci-darah_20181023_204951Tidak mudah menjalani ibadah puasa di bulan ramadhan bagi penderita penyakit, misalnya pada penderita GGK (Gagal ginjal kronis), kondisi jangka panjang yang mengakibatkan fungsi ginjal pelan-pelan menurun seiring waktu. Untuk mengetahui apakah seorang pasien GGK dapat berpuasa atau tidak, tergantung tingkat keparahan penyakitnya. Pasien Gagal ginjal kronis tidak dapat berpuasa hingga pulih. Pasien GGK stadium 3 atau lebih disarankan tidak berpuasa karena ginjalnya sudah tidak bisa lagi mempertahankan keseimbangan cairan, yang akan berakibat pada pemburukan kerusakan ginjal yang lebih parah lagi.

Karena puasa dapat menyebabkan dehidrasi sehingga diwajibkan untuk konsultasi kepada dokter terlebih dahulu. Pasien hemodialisa (cuci darah) tidak dapat berpuasa selama masih menjalan terapi cuci darah dan karena ada asupan cairan intravena (IV) selama cuci darah. Sisanya dapat berpuasa di lain hari. Pasien transplantasi ginjal juga tidak dapat berpuasa terutama yang juga mengalami diabetes karena kepatuhan dosis obat dan waktu yang sudah ditentukan.

Gizi dan penentuan diet/pola makan sangat penting bagi penderita gangguan ginjal. Libatkan ahli gizi/dokter gizi dalam pengaturan makan. Pasien masalah ginjal sebaiknya tidak melewatkan sahur supaya tidak lemas karena kebutuhan kalori lebih tinggi dari orang sehat. Selain itu, hindari makanan yang mengandung garam, kalium (seperti tomat, okra, sayuran hijau, kacang-kacangan, buah seperti jeruk, kurma, mangga), fosfor (misal pada kacang-kacangan, minuman bersoda, susu dan produk susu) tinggi. Jangan lupa minum pil penurun fosfor saat makan, bukan sebelum atau sesudah makan.

Setiap penyakit ginjal memiliki kebutuhan diet sendiri untuk Ramadhan. Jika dokter menyetujui puasa untuk pasien ginjal pra-dialisis, mereka harus mempertahankan diet rendah protein untuk menghindari beban tambahan pada ginjal dan meningkatkan urea di ginjal. Sebaliknya, pasien dialisis perlu meningkatkan asupan protein hewani, untuk mengimbangi protein yang hilang selama proses dialisis. Pasien ginjal pra-dialisis harus minum dua hingga tiga liter cairan per hari jika volume urin yang mereka lewati berada dalam tingkat normal, jika tidak, mereka harus mengurangi asupan cairan mereka untuk menghindari air yang dapat mempengaruhi jantung dan paru-paru.

Pasien hemodialisis harus berhati-hati untuk tidak minum lebih dari satu liter cairan per hari setelah berbuka puasa untuk mencegah air mempengaruhi jantung dan paru-paru. Pasien dialisis peritoneal dapat minum hingga dua liter air setiap hari, tergantung pada jumlah cairan yang dibuang dalam proses dialisis. Pasien gagal ginjal sebaiknya menghindari kondisi udara terlalu panas sehingga cepat dehidhrasi dan juga makanan yang tinggi garam. Hindari juga makanan terlalu manis supaya terhindar dari komplikasi masalah kardiovaskular.

Sumber : hamad.qa

(ast/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top